Connect with us

Ketik yang Anda cari

Hukum & Kriminal

Pick Up Masuk Jurang, Tiga Penjual Ikan Tewas

Bima, Bimakini.com.-Kecelakaan lalulintas terjadi di perbatasan Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu, Minggu (18/11) sekitar pukul 05.00 WITA. Kendaraan pick up terjungkal ke jurang sedalam sekitar 25 meter saat menuju Dompu. Saat itu, kendaraan mengangkut penjual ikan, warga Lara Kecamatan Bolo Kabupaten Bima. Diduga, kendaraan itu lepas kontrol.

Akibat kejadian itu, tiga penumpang tewas, sedangkan supir selamat. Ketiga korban tewas adalah Jakaria alias Jeka (43), Hajna alias Janu (41) yang merupakan suami-istri beserta seorang kerabat, Rauliah (38) hendak berangkat ke Dompu untuk menjual ikan.
Mereka men-carter kendaraan  pick up milik warga Desa O’o Kabupaten Dompu yang hingga kini belum diketahui identitasnya. Penyewaan kendaraan itu “Saat itu mereka berangkat dari rumah pukul 05.30 WITA,” terang Saidin, kerabat korban asal Dusun Lara Desa Lara saat ditemui, Minggu siang.
Namun, lanjut Saidin, entah bagaimana ceritanya sesampainya di sekitar pegunungan, tepatnya perbatasan Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu, kendaraan terguling dan masuk ke jurang sedalam 25 meter. Akibatnya, para korban yang duduk di bak terbuka pun terpelanting dan terhempas bebatuan.
Ketiganya mengalami luka parah pada sekujur tubuhnya. Meski demikian, saat itu para korban masih selamat dan sempat ditolong oleh warga yang mengetahui peristiwa tersebut. Oleh warga, ketiganya dibawa  ke Rumah Sakit Umum Daerah Dompu. Namun, sesampainya di RSUD Dompu, nyawa ketiganya tidak tertolong lagi.
Diakuinya, supir pick up dan menyerahkan diri ke Polres Dompu.Pihak keluarga, baru menerima kabar sekitar satu jam kemudian setelah diberitahu oleh aparat Polres Dompu. Saat itu diinformasikan ketiga korban mengalami kecelakaan dan tewas di RSUD Dompu.
Tidak pelak, kabar ini pun menyebabkan keluarga besar para korban kaget. Pagi itu, mereka pamit berjualan ikan dan dalam kondisi sehat.
Namun,  pihak keluarga pasrah dan menganggap ini sebagai takdir. Katanya, pihak keluarga tidak menuntut apa-apa terhadap supir, karena telah menyerahkan diri kepada aparat Kepolisian. “Kita serahkan ke aparat Kepolisian,” terangnya.
Dijelaskannya, para korban termasuk suami- istri Jakaria dan Hajnah sehari-harinya  menjual ikan. Di rumah, mereka telah memiliki lima anak. Begitu juga dengan Rauliah, kepergiannya tersebut meninggalkan tiga anak yang masih kecil. “Rencananya jenazah ketiganya akan dimakamkan usai Dzuhur,” tuturnya.
Menyusul peristiwa ini, mewakili pihak keluarga Saidin mengharapkan pemerintah bisa membantu memberikan santunan kepada keluarga yang ditinggalkan.
Pantauan Bimakini.com, suasana saat persiapan pemakaman diselimuti duka mendalam dari keluarga, khususnya bagi anak-anak para korban. Mereka merasa sangat kehilangan mengingat beberapa jam sebelumnya masih berkomunikasi dengan para korban. Terutama, anak-anak yang ditinggalkan. (BE.20)

 

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Kuat dugaan, korban tewas di terowongan Dam Pela Parado karena  mesin pompa penyedot air terbakar. Selain itu karena kesulitan untuk bernafas. Mesin...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Naas menimpa dua pekerja bendungan Pela Parado Kecamatan Monta Kabupaten Bima. Pada Kamis (13/5/21) dini hari pekerja yang diketahui bernama Ismail (52)...

Hukum & Kriminal

Bima, Bimakini.- Diduga terlibat berantam dengan warga lainnya, Sukardin (34) warga RT 14 Desa Bolo Kecamatan Madapangga tewas, sekitar pukul 16.30 Wita, Rabu (18/12)....

Hukum & Kriminal

Kota Bima, Bimakini.- Tahanan Polres Dompu, Hidayat (24) ditemukan tewas. Pemuda asal RT 02 RW 01 Lingkungan Sarae, Kecamatan Rasana’e Barat, Kota Bima diduga...

Hukum & Kriminal

Jember, Bimakini.- Dedi (25), mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jember yang tewas ditembak berasal dari Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Korban diketahui asal Desa Sakuru Kecamatan...