Connect with us

Ketik yang Anda cari

Peristiwa

Polmas, Solusi Penanganan Masalah Sosial

Kota Bima, Bimakini.com.-Kompleksitas masalah sosial memerlukan atensi banyak pihak untuk menyikapinya. Aparat Kepolisian tidak bisa bekerja sendirian menuntaskan semua permasalahan itu. Untuk itu, Perpolisian Masyarakat (Polmas) bisa menjadi pendekatan alternatif meretas persoalan yang timbul.

      Atas persoalan itu, anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Daerah Pemilihan NTB, Prof. Dr, Mayjen (Purn) Farouk Muhammad, menyatakan Polmas merupakan pendekatan kontemporer yang tidak hanya mulai diterapkan di Indonesia, namun juga digunakan di negara lain. Hal itu karena pendekatan konvensional dipandang tidak tepat lagi.
“Apalagi jika masih menggunakan pendekatan represif dalam menyelesaikan persoalan,” ujarnya saat talkshow di Radio BimaFM, Selasa (6/11) malam.
      Tidak hanya pendekatan represif yang dianggap tidak tepat lagi oleh mantan Gubernur Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) itu, namun juga harus mulai menghilangkan kesan birokratis. Polmas melibatkan setidaknya tiga elemen, pertama pemerintah daerah atau desa dimana Polmas terbentuk, masyarakat dan Polisi.
     Polisi yang ditunjuk untuk menjadi bagian dari Polmas, kata Farouk yang juga konseptor Polmas itu, harus memiliki pengalaman. Artinya, mereka yang sudah lama bertugassehingga dianggap lebih memahami situasi di tengah masyarakat. “Jadi bukan Polisi biasa. Itu pun harus terus diberikan pendidikan agar pengetahuannya terus bertambah,” ujarnya.
     Keberadaan Polmas, kata dia, setidaknya ketika muncul persoalan di tengah masyarakat, maka mereka yang akan menyelesaikannya. Mendeteksi lebih dini atas berbagai isu yang dapat meresahkan masyarakat. Polisi yang ditugaskan menjadi bagian dari Polmas, tidak hadir seperti inspeksi, namun sifatnya pemberdayaan. Mendorong masyarakat untuk lebih partisipatif dalam menangani masalah yang timbul.
      “Misalnya, jika ada perselisihan antarwarga tidak lantas membawanya ke kantor Polisi, lantas dibuat berita acara dan menunggu hasil putusan Pengadilan. Bisa saja persoalannya tidak selesai, namun melahirkan dendam turun-temurun. Jika diselesaikan melalui forum yang ada, maka akan lebih baik,” ujarnya.
      Farouk juga menekankan dalam pembentukan Polmas diperlukan dorongan dari Pemerintah Daerah. Karena hasil yang diperoleh dengan pemberdayaan masyarakat sebagai Civil Police, juga bagi daerah sendiri. Terciptanya keamanan dan ketenteraman akan melancarkan proses pembangunan dan kondusivitas iklim investasi.
“Jika Polmas berjalan (efektif), maka bisa dipastikan 50 persen persoalan yang timbul di desa dapat diselesaikan. Polisi tinggal menangani kejahatan-kejahatan yang besar,” ujarnya.
       Farouk juga mengaku telah berhasil menyakinkan rekan-rekannya di DPD  agar memasukkan Polmas dalam Rancangan Undang-Undang (RUU) Desa. Diharapkannya ini bisa berjalan, sehingga benar-benar terwujud ketertiban dan ketenteraman di tengah masyarakat. 
       Diingatkannya juga agar masyarakat jangan cepat terpancing jika ada isu yang muncul. Seperti halnya pesan layanan singkat tentang penculikan. Masyarakat mestinya bisa menyaring isu yang diterima dan bila perlu menanyakannya ke tokoh masyarakat atau aparat. (BE.16)

 

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.
Advertisement

Berita Terkait

Peristiwa

Mataram, Bimakini.-  Kapolda NTB Irjen Pol Muhammad Iqbal S.I.K, Melakukan Safari Ramadhan dengan mengunjungi masyarakat. Kali ini Muhammad Iqbal bersilaturrahmi ke masyarakat lingkungan Petemon,...

Pemerintahan

Dompu, Bimakini.com.- Putarnya nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sosial dan kebangsaan, berpotensi menimbulkan disharmoni. Bahkan pancasila yang mengandung nilai-nilai luhur agama dan budaya lokal bangsa...

Pemerintahan

Bima, Bimakini.com.- Kabupaten Bima setidaknya mengalami lima masalah besar. Yakni, konflik yang karut-marut, kemiskinan yang banyak menyebabkan anak putus sekolah, terkikisnya nilai-nilai keagamaan terutama...

Pemerintahan

Kota Bima, Bimakini.com.- “Kita harus prihatin kepada generasi selanjutnya. Sebab, daerah Bima sudah telanjur dicap sebagai daerah penganut faham radikal, pencipta teroris, dan perang...

Peristiwa

Sape, Bimakini.com.- Berbeda dengan orang dewasa, anak-anak lebih sensitif dan rentan terhadap trauma akibat bencana. Hal itu bisa mempengaruhi mental mereka hingga dewasa.