Bima, Bimakini.com.-Pembenahan sarana dan prasarana pendidikan, terutama beberapa gedung Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Langgudu mendesak dilakukan. Lihatysaja kondisi gedung SDN Inpres Mekar Nadi di seberang lautan Desa Laju. Dari jumlah siswa sekitar 50 lebih, hanya memiliki satu ruangan belajar mengajar (RBM), sedangkan jumlah rombongan belajar (Rombel) ada enam kelas.
Nah, bisa dibayangkan bagaimana mungkin siswa yang berbeda kelas itu dapat efektif menerima proses belajar-mengajar.
“Kita tidak perlu berbicara mengenai mutu pendidikan, sementara sarana dan prasarana pendidikan masih memrihatinkan. Di Langgudu kita berusaha bagaimana agar sarana dan prasarana beberapa sekolah di sini bias lebih baik lagi,” ujar Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Dikpora Kecamatan Langgudu, Drs. Hamdiah, di lapangan Wawo, Senin (26/11) lalu.
Selama sarana dan prasarana pendidikan belum memadai, katanya, maka keinginan untuk meningkatkan mutu pendidikan akan sulit dicapai. Oleh karena itu, beberapa sekolah perlu penambahan RBM. Kalau tidak, maka jangan heran ketika anak-anak sedang belajar duduk berhimpitan dengan rekan-rekan yang berlainan kelas.
Kondisi seperti itu, diakuinya menyebabkan kegaduhan dan menciptakan suasana tidak aman bagi siswa dan guru.
Tidak hanya itu, perumahan guru pada beberapa tempat yang jauh, seperti di seberang lautan perlu diperhatikan keamanan dan kenyamanan bagi guru yang mengajar di sana dengan membangun perumahan guru yang memadai. Bisa saja menuntut mereka bekerja maksimal, tetapi harus diperhatikan rumah tempat mereka menginap di daerah yang jauh itu karena sulit menumpang pada rumah warga.
“Untuk keluarga mereka saja belum cukup, apalagi orang lain. Karena itu guru sulit bekerja maksimal karena biaya pulang pergi, mahal,” katanya.
Dia mengharapkan Pemkab Bima memrioritaskan penambahan RBM dan rumah guru di daerah terpencil. Khususnya di Langgudu.
Bagaimana reaksi Pemkab Bima berkaitan dengan kondisi RBM di Kecamatan Langgudu? Wakil Bupati Bima, Drs. H. Syafrudin, M.Pd, mengapresiasi informasi berkaitan sekolah yang hanya memiliki satu ruangan kelas tersebut. Informasi itu penting agar dalam penyusunan anggaran ke depan memrioritaskan pembangunan sarana dan prasarana ruangan kelas itu.
“Kita akan mengecek ke lapangan dan jika benar informasi itu kita akan memrioritaskan pembangunan RBM itu,” ujarnya di lapangan Wawo, Senin. (BE.13)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.