Bima, Bimakini.com.-Setelah meraih prestasi bergengsi sebagai Sekolah Menengah Pertama (SMP) dengan nilai Ujian Nasional (UN) tertinggi di Kabupaten Bima tahun lalu, SMPN 3 Bolo Kabupaten Bima tidak berpuas diri. Sekolah setempat menargetkan meraih prestasi yang sama saat UN Tahun 2013 mendatang.
Kepala SMPN 3 Bolo, Dahlan, M.Pd, optimis siswa mampu mengulang prestasi itu. Apalagi, sejak beberapa tahun terakhir ini kerap meraih prestasi akademik tingkat lokal maupun menjadi duta Kabupaten Bima. “Kami optimis bisa meraih kembali hasil seperti tahun lalu, target kami rata-rata nilai siswa meningkat nol koma lima, tahun lalu nilai rata-rata siswa sembilan koma nol,” katanya di Bolo, kemarin.
Selain prestasi UN tahun lalu, belum lama ini sejumlah siswa sekolah setempat mewakili Kabupaten Bima dalam lomba sains tingkat Provinsi NTB di Mataram. Saat ini, sejumlah siswa disiapkan mengikuti lomba Pasiat Matematika, Olimpiade Fisika yang diadakan Program studi Pendidikan Fisika Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Taman Siswa Bima.
“Kalau untuk lomba sains sudah lama kami siapkan, pembinaan siswa tidak ada putusnya. Selain di sekolah, siswa juga dibina pada masing-masing guru pembina olimpiade,” ungkap Dahlan.
Dikatakannya, sekolah setempat terutama kalangan guru berkomitmen memertahankan dan meningkatkan prestasi akademiki siswa, kendati pada sisi lain dukungan orang tua masih sangat kurang, misalnya untuk dana dukungan Komite. Namun, sekolah tetap berkomitmen memberikan uang pembinaan bagi guru dan siswa berprestasi yang menjadi duta lomba sains dan olimpiade senilai Rp1 juta.
“Seperti beberapa waktu lalu, kami memberika uang bagi siswa yang mewakili daerah dan bagi guru pembinanya. Kami harapkan dengan itu mereka semakin termotivasi sehingga ada kontinuitas prestasi. Saya ingin mengubah SMP ini yang dulu sepi prestasi menjadi bisa dibanggakan orang tua siswa,” jelasn mantan guru SMPN 1 Bolo ini.
Diakuinya, kendati mengoleksi banyak prestasi akademik, hingga kini sekolah setempat masih menghadapi persoalan fisik, terutama kebocoran atap ruangan kelas. Hal itu sangat mengganggu kegiatan belajar-mengajar (KBM), terutama saat musim hujan.
Sekarang ini, katanya, SMPN 3 Bolo juga dipakai belajar sekolah yang menumpang, sehingga menganggu. Padahal, saat ini prestasi siswa kami sedang “naik daun”. “Mudah-mudahan ini diperhatikan pemerintah,” harapnya. (BE.17)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.