Connect with us

Ketik yang Anda cari

Peristiwa

Ternak Berkeliaran di Jalan Gajah Mada

Kota Bima, Bimakini.com.-Puluhan ternak sapi dan kambing berkeliaran di jalan Gajah Mada, sekitar Kelurahan Nae dan Pane, Jumat (23/11). Keberadaan ternak tersebut sangat mengganggu ketertiban pengguna jalan. Warga menyorotnya.

      Warga Kelurahan Santi, Mahmud, menyayangkan ternak yang berkeliaran di tengah jalan raya itu karena berakibat terganggunya pengguna jalan. Mahmud tidak ingin keberadaan ternak itu lantas Pol PP didesak atau disalahkan, namun itu murni kesalahan pemilik ternak yang melepas begitu saja hingga berada di jalan raya.
    Dikatakannya, selama ini masyarakat menyalahkan Pol PP atau pemerintah soal ternak yang berkeliaran di tengah jalan raya, namun tidak pernah menyalahkan sang pemilik ternak. Dia meminta ternak yang bekeliaran  itu dibiarkan saja, jika ada masyarakat yang mendesak untuk ditertibkan, Pol PP sebaiknya mengabaikan saja, dengan demikian diharapkan muncul kesadaran masyarakat untuk menertibkan sendiri dan tidak melepas ternak pada sembarang tempat.
“Selama ini kita selalu menyalahkan pemerintah atau Pol PP, padahal yang salah pemilik ternak. Sebaiknya kalau ada ternak yang berkeliaran masyarakat langsung mendatangi pemiliknya atau pihak Kelurahan tempat ternak itu berada,” ujarnya.
    Diceritakannya, keberadaan puluhan ternak itu hampir memicu kecelakaan terjadi, karena satu ekor ternak tiba-tiba memotong jalan, sedangkan dari arah Timur motor melaju dalam kecepatan tinggi. Untungnya, pengendara sepeda motor bisa mengendalikan kendaraannya.
Katanya, jika kecelakaan itu terjadi, pemilik ternak yang disalahkan dan ternak yang menjadi penyebab kecelakaan disebelih lalu daginganya diberikan kepada fakir-miskin.
     Mahmud menilai, sampai kapanpun Kota Bima ini tidak bisa ditertibkan dari ternak yang berkeliaran. Jika kesadaran masyarakat masih rendah atau kecuali ternak semuanya tidak dikandangkan di rumah, melainkan di gunung. Oknum yang memiliki ternak berkeliaran di jalanan umum bisa sadar dan memahami arti ketertiban untuk umum, bukan untuk diri sendiri.
          Pernyataan berbeda diungkapkan warga Kelurahan Monggonao, Mukhlis. Dia menilai fakta belum maksimalnya penertiban merupakan kelemahan dan tidak ada ketegasan pemerintah. Diyakininya jika ada aturan baku yang tegas mengatur masalah itu, tidak ada ternak yang berkeliaran di tengah kota.
          Dia menilai Pemerintah Kota Bima kaku dan terkesan mengabaikan. Seharusnya pemerintah lebih tegas dalam menciptakan ketertiban kota, sehingga masyarakat enggan tidak mendukungnya. (BE.18)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Semak-semak yang tutupi bahu jalan di Desa Sampungu Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima yang dikeluhkan wakil ketua BPD, dibersihkan oleh tim Dinas PUPR...

Pemerintahan

Kota Bima, Bimakini.- Sorotan warga akan maraknya ternak berkeliaran di respon oleh Pemkot Bima dengan mengelar rapat koordinasi (Rakor), Jumat (17/2/2017). Rakor itu dipimpin...

Pemerintahan

Kota Bima, Bimakini.- Pengerjaan proyek galian drainase kini dikerjakan massif   pada seluruh Kota Bima. Warga pun bertanya, kapan gorong-gorong atau talud dipasang. Dinas...

Pemerintahan

Bima, Bimakini.- merespon aspirasi masyarakat Woha yang mendesak perbaikan jalan depan Terminal Tente, direspon oleh Sekretaris Camat Woha, Irfan DJ, SH. Dia meminta agar...

Hukum & Kriminal

Bima, Bimakini.- Kasus percobaan penyelundupan hewan ternak di pelabuhan Bima diungkap Balai Karantina, Dinas Peternakan, Kepolisian, dan TNI AL. Kasus itu  wajib sampai di...