Kota Bima, Bimakini.com.- Belasan siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 3 Kota Bima, Kamis (13/12) pagi, dipulangkan oleh pihak sekolah setempat. Alasannya lantaran tercatat belum melunasi uang Komite. Mereka pun tidak bisa mengikuti ujian semester yang dijadwalkan selama seminggu karena tunggakan itu.
Pantauan Bimakini.com, sekitar pukul 08.00 WITA, belasan siswa itu telantar di luar pagar sekolah dan pinggir jalan sekitar Kantor Kelurahan Lewirato. Belasan siswa tersebut merupakan siswa dari kelas satu hingga kelas tiga.
Mereka mengaku dipulangkan pihak sekolah dan tidak diperkenankan mengikuti ujian semester selama seminggu apabila tidak melunasi uang Komite. “Kita menunggu di luar dari tadi, karena disuruh pulang oleh sekolah untuk panggil orangtua agar melunasi uang Komite,” ujar Nur, seorang siswa yang dipulangkan.
Nur mengaku, tidak langsung pulang ke rumah dan memilih menunggu di luar lantaran memertimbangkan kondisi orangtuanya yang tidak mampu. Sebagian temannya juga berasal dari keluarga tidak mampu, sehingga meskipun orangtua mereka dipanggil tetap saja tidak mampu melunasinya.
Orangua siswa, Rugaya, menyesalkan kebijakan sekolah yang tidak memertimbangkan kondisi ekonomi siswa. Menurutnya, siswa tidak mampu tidak semestinya dipulangkan, apalagi saat ujian berlangsung. Dikuatirkannya kebijakan itu berakibat pada psikologis siswa.
“Saya kuatir siswa akan merasa tertekan memikirkan kondisi mereka, sehingga tidak fokus lagi belajar menghadapi ujian semester,” terangnya di Kecamatan Raba.
Menurutnya, meski masalah uang Komite juga sangat penting untuk operasional sekolah, tetapi seharusnya Kepala Sekolah bisa mencari alternatif lain tanpa harus memulangkan siswa.
Menananggapi keluhaan itu, pihak SMKN 3 yang dikonfirmasi melalui Wakasek, Herman, S.Pd, membenarkan pemulangan siswa itu. Hanya saja, saat itu meminta orangtua mereka agar hadir di sekolah.
Masalahnya, beberapa siswa diketahui tidak membayar uang Komite bukan karena tidak memiliki uang, tetapi uang yang diberikan orangtua diakui justru digunakan untuk keperluan lain. “Kami hanya menyuruh pulang untuk memanggil orang tua mereka agar mengelarifikasi apakah benar mereka tidak mampu bayar,” jelas Herman di SMKN 3, Kamis.
Katanya, bagi siswa yang tercatat tidak mampu pihak sekolah bisa memakluminya, bahkan mereka dibebaskan dari biaya sekolah. Siswa yang dipulangkan tersebut tetap akan disuruh mengikuti ujian susulan. Pihak sekolah tidak bisa memaksa siswa yang tidak mampu membayar karena faktor ekonomi lemah.
Hanya saja, diakuinya, sejumlah siswa banyak yang masih menunggak uang Komite, bahkan ada yang hingga bertahun-tahun. Kondisi seperti itu menjadi persoalan yang menghambat apalagi sekolah pasti membutuhkan anggaran untuk operasional.
“Jadi sudah cukup menolerir, mereka diluar itu bukan terlantar tetapi menelantarkan diri karena kita menyuruh pulang,” tandasnya. (BE.20)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
