Connect with us

Ketik yang Anda cari

Peristiwa

BMKG: Badai Petir Berpotensi hingga Maret

Kota Bima, Bimakini.com.- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandara Sultan Muhammad Salahuddin Bima mengingatkan masyarakat agar mewaspadai potensi badai petir yang bisa terjadi selama musim hujan hingga Maret tahun 2013 mendatang. Sebelumnya, Minggu (16/12) seorang warga desa Dena Kecamatan Madapangga tewas setelah disambar petir.

Forcaster BMKG  Bandara Sultan Muhammad Salahuddin Bima, Jumratul Aida, mengatakan, sesuai data dan pengalaman tahun sebelumnya, badai petir selalu bisa terjadi selama musim hujan dan masa transisi cuaca. “Masyarakat kita harapkan agar mewaspadai petir selama musim hujan, karena potensinya hingga masa transisi nanti,” katanya di BMKG, kemarin.
Dijelaskannya, badai petir diawali pembentukan awan columbus nimbus yang berciri hitam gelap dan tebal. Berdasarkan data BMKG, dua bulan terakhir awal tersebut kerap terbentuk sehingga menjadi pemicu petir. “Sebelum pembentukan awan tersebut ditandai angin kencang. Kalau belum turun hujan kita bisa merasakan panas luarbiasa, itu merupakan ciri terbentuk awan Columbus, ciri lainnya awannya menjulang tinggi,” jelasnya.
      Dikatakannya, awan columbus nimbus tidak hanya berpotensi terbentuk siang, namun juga bisa terjadi malam hari. Selama ini, hanya kilatan yang tampak oleh mata manusia karena jaraknya yang jauh di atas permukaan bumi. Namun, kondisi tersebut akan berbeda jika jarak atau titik terendah awan sangat dekat. Jarak paling dekat yang pernah tercatat selama ini 400 meter.
“Petir saat malam hari juga membahayakan manusia juga. Kalau kilatan saja tanpa ada yang disambar itu karena jaraknya memang jauh saat malam,” katanya.
     Jumratul mengimbau masyarakat agar mewaspadai potensi badai petir selama musim hujan dan masa transisi. Jika melihat ciri-ciri akan terjadi petir, sebaiknya menghindari aktivitas di luar rumah, berada di bawah pohon, dan tanah lapang. Demikian juga di bawah kabel dan jaringan listrik, sebab bila muatan medan magnet negatif pada petir dan listrik terkontaminasi maka akan menimbulkan muatan positif dan membahayakan manusia.
Hal lain yang harus diwaspadai meningkatkan curah hujan, berdarakan data BMKG Bima, rata-rata curah hujan tertinggi selama dua bulan terakhir mencapai 42 milimeter (mm). “Perlu diwaspadai banjir, karena biasanya kalau hujan lebat pasti airnya meluap, sehingga perlu ada upaya normalisasi sungai dan saluran irigasi,” katanya.
     Kendati curah hujan tinggi dan kerap disertai petir, secara umum kecepatan angin masih normal dengan catatan tertinggi 23 kilometer/jam, demikian juga ketinggian gelombang rata-rata hingga 1 meter. “Kalau khusus puting-beliung tidak bisa prediksi sebelumnya. Untuk itu, masyarakat perlu waspada,” pungkasnya. (BE.17)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Opini

Oleh : Afriyas Ulfah,SST ( Forecaster and Observer Iklim BMKG NTB) Wilayah Bima merupakan wilayah di Provinsi Nusa Tenggara Barat yang terletak di ujung...

Opini

Oleh :  Anas Baihaqi, S.P. Sebagaimana dimaklumi bahwa Indonesia adalah negara yang terletak di kawasan garis lintang 0o atau yang biasa dikenal dengan garis...

Opini

Oleh : Afriyas Ulfah,SST (Forecaster and Observer Iklim BMKG NTB) Pada akhir bulan Maret 2021 Stasiun Klimatologi Lombok Barat NTB telah melakukan diseminasi informasi...

Opini

Oleh : Afriyas Ulfah,SST ( Observer dan Forcaster Iklim BMKG NTB) Masih sangat hangat perbincangan tentang Siklon Tropis “Seroja” yang menghantam wilayah Nusa Tenggara...

Opini

Oleh : Anas Baihaqi, S.P. (Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi Lombok Barat) Jika diterjemahkan secara bebas, yang dimaksud dengan “new normal” atau kenormalan yang baru,...