Connect with us

Ketik yang Anda cari

Hukum & Kriminal

Demo Antikorupsi, Sejumlah Fasilitas Dirusak

Kota Bima, Bimakini.com.- Ribuan mahasiswa dari berbagai kampus dan elemen di Bima turun ke jalanan, Senin (10/12) siang. Mereka  meneriakkan tuntutan  pemberantasan korupsi. Aksi itu untuk memeringati Hari Antikorupsi se-Dunia pada Minggu 9 Desember. Namun, aksi berujung perusakan sejumlah fasilitas pemerintahan.

Fasilitas yang menjadi sasaran emosi massa adalah gerbang gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bima, lampu hias dan pos keamanan Pemerintah Kota Bima.
Tidak hanya itu. Satu mobil dinas EA 61 X dirusak massa saat melintas di depan kantor DPRD Kabupaten Bima. Mobil plat merah itu spontan ditahan oleh massa lalu lempari batu dan dihantam dengan kayu hingga kaca dan semua badan mobil penyok.
Emosi ribuan massa itu juga menyebabkan dua Polisi dan dua Polisi Pamong Praja yang berjaga terluka karena terkena lemparan batu. Pengamanan massa itu terlihat tidak sebanding dengan jumlah personel Kepolisian yang terbatas. Akibatnya, reaksi massa tidak mampu dikontrol, apalagi konsentrasinya terpecah tidak pada satu titik saja.
Pantauan Bimakini.com, massa mulai berkumpul sekitar pukul 09.00 WITA di perempatan eks kantor Pemkab Bima. Jumlah massa awalnya dipenuhi oleh pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari berbagai kampus yang dikoordinasi oleh BEM NTB Raya. Setelah itu, datang tambahan massa dari organisasi ekstrakampus seperti HMI, IMM, PMII, LMND, SMI, dan Aliansindo memenuhi ruas jalan.
Saat itu massa menyampaikan aspirasi secara bergantian, sambil membagikan pernyataan sikap. Massa juga menggelar aksi teatrikal mengusung keranda mayat yang disimbolkan sebagai kematian penegakkan hukum di Indonesia. Setelah mengarak keliling keranda mayat, kemudian dibakar bersama ban bekas.
Setelah berorasi di perempatan eks kantor Pemkab Bima, konsentrasi massa terpecah menjadi dua haluan. Massa dari LMND, Aliansindo, dan SMI mengarah ke kantor Pemkot Bima. Massa lainnya mengarah ke DPRD Kabupaten Bima.
Suasana aksi di depan kantor Pemkot Bima diwarnai aksi lempar batu yang menyebabkan satu Polisi dan dua Pol PP yang berjaga terluka. Sejumlah lampu hias yang berada di taman dan pos keamanan tidak luput dari sasaran batu dan pecah. Namun, mereka dipukul mundul aparat Kepolisian sehingga kembali ketempat awal di perempatan.
Hal yang sama juga terjadi di depan gedung DPRD Kabupaten Bima. Massa merusak mobil dinas yang melintas dan terlibat aksi saling dorong dengan aparat Kepolisian yang berjaga. Satu Polisi yang berjaga di dalam pos keamanan juga terluka akibat terkena lemparan batu. Konsentrasi massa berangsur berkurang setelah diguyur hujan lebat begitu pun pengamanan kendur.
Saat guyuran hujan itu, beberapa pendemo bereaksi merusak gerbang pintu masuk DPRD Kabupaten Bima. Mereka leluasa beraksi karena tidak ada pengamanan dari Kepolisian.
Dalam tuntutannya massa diantaranya mendesak agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menuntaskan kasus korupsi Bank Century dan Hambalang, mendesak lembaga penegak hukum agar mengusut tuntas dugaan kasus penyimpangan SPPD fiktif yang dilakukan delapan anggota DPRD Kota Bima dan mendesak Kejaksaan Negeri Raba Bima untuk menuntaskan kasus Kemenag Kabupaten Bima.
Selain itu, mendesak pengusutan tuntas dugaan penyalahgunaan dana pembangunan cikal-bakal kampus negeri Bima, penyalahgunaan dana pembangunan Puskemas Rasanae Timur. Mereka juga mendesak Pemkot Bima agar terbuka dalam pengalihan dan pematokan anggaran tambahan dalam pembangunan Paruga Nae yang diduga tanpa sepengetahuan DPRD setempat.
Massa lain dari LMND, Aliansindo dan SMI juga mengusung isu penolakan terhadap segala bentuk izin pertambangan di Bima karena dinilai menyengsarakan rakyat. (BE.20)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

CATATAN KHAS KMA

SUATU hari beberapa tahun lalu, saya secara kebetulan satu pesawat dengan dr Agus Dwipitono. Kami punya tujuan kota yang sama, tetapi beda kepentingan. Saat...

Politik

Dompu, Bimakini.- Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Serikat Mahasiswa Indonesia (SMI), Senin(16/1/2017) menggelar aksi menggunggat Pemerintah Pusat yang dinilai mengeluarkan Kebijakan yang tidak prorakyat....

Pemerintahan

Kota Bima, Bimakini.- Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Mbojo Bima, Kamis (10/11/2016) gelar Focus Group Discution (FGD) hasil penelitian tentang Strategi...

Pemerintahan

Kota Bima, Bimakini.- Aksi Nasional 4 November 2016 menyikapi dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Ahok, menjadi atensi Pemerintah Kota Bima. Menyikapi itu, Wali...

Peristiwa

Bima, bimakini.com.- Hingga hari ketiga, Sabtu (28/11/2015) penetapan tanggap bencana kebakaran Desa Bajo Pulo Kecamatan Sape, sejumlah bantuan dari pemerintah dan berbagai elemen masyarakat...