
Ilustarsi
Kota Bima, Bimakini.com.-Dinas Kesehatan (Dikes) Kota Bima mengingatkan masyarakat agar muai berhati-hati terhadap munculnya penyakit demam berdarah dengue (DBD) memasuki musim hujan.
Kepala Seksi Penyehatan Lingkungan Dikes Kota Bima, Usman, menjelaskan DBD merupakan penyakit lingkungan yang kerap muncul setiap pergantian musim. Jika tidak ada upaya antisispasi maksimal yang dilakukan masyarakat dan Dikes, maka bisa kemungkinan akan terjadi wabah dan keadaan luarbiasa.
Dia mengharapkan agar masyarakat secara sadar menjaga lingkungan masing-masing. “Ini tanggung jawab kita bersama, bukan hanya dinas kesehatan saja,” ujarnya di Dikes, pekan lalu.
Katanya, Dikes juga menetapkan sejumlah kelurahan endemik DBD. Kelurahan ini berada di sekitar aliran sungai, muara sungai, padat penduduk, dan tepi pantai. Warga diingatkan agar waspada, karena lebih rentan terjadinya terjangkit penyakit karena banyaknya genangan air dan buruknya sanitiasi lingkungan. Seperti kelurahan Tanjung, Sarae, dan Asakota. “Warga yang bermukim pada beberapa wilayah di kelurahan ini menjadi langganan pengidap penyakit DBD,” katanya.
Antisipasi berkembangbiaknya nyamuk penyebab DBD lebih dini dilakukan Dikes dengan menyiagakan petugas Sanitarian pada masing-masing Pusat Kesehatan Masyarakat. Mereka akan terus memantau perkembangan dan kemungkinan timbulnya penyakit tersebut.
Petugas telah diinstruksikannya rutin memantau wilayah kerjanya dan menyuluh masyarakat. Bagi masyarakat yang membutuhkan bubuk abate, dapat langsung menghubungi petugas di Puskesmas terdekat. Bubuk abate diberikan secara gratis. Diharapkan masyarakat secara swadaya menjaga lingkungan mereka dengan tidak membiarkan air hujan menempati wadah tertentu di luar rumah, sehingga menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk.
“Meski ini setiap tahun terjadi, tapi kami tidak bosan untuk mengingatkan masyarakat,” ujarnya.
Cara mengantisipasi berkembangnya nyamuk DBD, katanya, sangat sederhana. Cukup menumpahkan air di kaleng, ban bekas, dan lain-lain. Mengubur bahan yang bisa menjadi wadah tersimpannya air. “Perkembangan nyamuk cepat sekali. Jangan biarkan air hingga lebih dari dua hari, karena jentik sudah berubah menjadi nyamuk dewasa dan siap menebar petaka,” ingatnya.
Sekretaris Dikes Kota Bima, Muhammad Hasyim, S.Sos, SH, M.Ec.Dev, menambahkan, pihaknya kini mencanangkan program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Program ini menggugah masyarakat untuk secara aktif berperilaku sehat. STBM mengusung pilar ‘stop buang air besar sembarangan, cuci tangan pakai sabun, pengolahan air minum dan makanan rumah-tangga, pengolanan sampah dan pengolahan limbah rumah-tangga.
Dikatakannya, untuk menunjang program ini akan dibuatkan kelurahan percontohan. Di wilayah ini tidak ada lagi masyarakat yang tidak membuang air besar di jamban. Diakuinya, selama ini masih ada masyarakat yang BAB di sungai, pinggir kali, dan tempat yang tidak semestinya.
“Program ini berupa penyadaran dan pemicuan masyarakat agar berubah perilakunya secara mandiri,” katanya. (BE.14)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
