Bima, Bimakini.com.- Ini peringatan bagi warga lain agar berhati-hati saat ke areal sawah dan tanah lapang. Ketika musim hujan seperti sekarang ini, sambaran petir mengancam. Yasin (56), warga Desa Roi Kecamatan Palibelo Kabupaten Bima, menjadi korbannya. Ayah empat anak itu tewas terkapar disambar petir di atas pematang sawah, Senin (17/12) lalu.
Menurut kesaksian anak korban, Adhar, saat itu menjelang siang, ayahnya membersihkan dan mengolah tanah untuk ditanami benih padi. Namun, setelah beberapa saat kemudian, hujan lebat mengguyur disertai dentuman suara petir.
Lantaran kuatir terkena kilatan petir, ceritanya, ayahnya bersama para petani lainnya memilih pulang. Rupanya, rencana berlindung dari petir gagal, karena saat sedang berjalan pulang melalui pematang sawah itulah tiba-tiba tubuh korban pun tersambar petir.
“Waktu itu dia berjalan paling belakang, teman-teman yang lain tahunya setelah dia sudah terkapar,” jelas Adhar saat dikonfirmasi Bimakini.com melalui telepon seluler, Selasa.
Saat diperiksa oleh warga lainnya, rupanya korban sudah tidak bernyawa. Dia baru mengetahui peristiwa yang menimpa ayahnya setelah dikabarkan oleh warga setempat.
Usai menerima kabar tersebut, diakuinya, keluarga korban trauma dan tidak percaya. Hal itu karena sebelumnya mengetahui almarhum pergi dalam keadaan sehat. Meski begitu, keluarga besar menerima musibah tersebut dan menganggapnya sebagai takdir.
Katanya, Senin jenazah almarhum dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Roi dan dihadiri warga setempat. (BE.20)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
