Bima, Bimakini.com.-Bangunan yang rencananya digunakan untuk rintisan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Bima di Desa Sondosia Kecamatan Bolo Kabupaten Bima, makin tidak jelas. Hingga kini, tidak ada pemanfaatan lain. Bahkan, kerap menjadi tempat bermain ternak.
Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Bima, Ilham Yusuf, mengaku sudah sering mengingatkan eksekutif agar segera menetapkan kejelasan pemanfaatan bangunan tersebut. Duta Partai Keadilan Sejahtera ini mengaku prihatin, apalagi dibangun dengan angaran senilai Rp2,5 miliar.
“Kami hanya bisa mengingatkan saja, urusan eksekusinya ada pada eksekutif,” ujarnya di secretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bima, Selasa (4/12).
Ilham memertanyakan spirit Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima yang ingin membangun PTN. Ketika mengajukan anggaran cukup bersemangat. Demikian juga setelah pembangunan fasilitas itu. Kini pemanfaatan bangunan tersebut justru tidak jelas.
Dikatakannya, jika pemerintah menyadari Indeks Pembangunan Masyarakat (IPM), salahsatunya diukur dari pendidikan, maka seharusnya kampus tersebut segera direalisasikan. Asisten II yang didelegasikan menuntaskan misi PTN harus segera meresponsnya. “Jika sibuk, maka bisa didelegasikan ke yang lainnya,” ujarnya.
Ahmad Dahlan, S.Sos, saat menyampaikan laporan Fraksi Karya Nurani pada sidang paripurna DPRD Kabupaten Bima, Selasa (4/12), juga meminta eksekutif memerhatikan aset bangunan untuk kampus di Sondosia itu. Demikian juga memerhatikan aset lainnya agar nanti tidak muncul masalah. (BE.16)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
