Hingga kini, jalan raya pada sejumlah desa bagian utara Kecamatan Sape, koordinat 119 derajat mulai dari Kowo, Lamere hingga Poja masih rusak parah. Sejumlah warga pun mendesak pemerintah segera mengaspal infstruktur di desa pesisir tersebut.
Warga Poja, M. Saleh, menuturkan hampir seluruh penduduk setempat kecewa terhadap pemerintah. Masalah, sesuai janji yang disampaikan Gubernur NTB kepada masyarakat Sape, pengaspalan jalan akan dimulai dari Timur, termasuk sejumlah desa pelosok seperti Poja. Namun, hingga kini belum dilaksanakan.
“Terus-terang kami kecewa dengan janji pemerintah, dulu katanya aspal jalan mulai dari Timur, tapi hingga sekarang belum juga,” katanya di Poja, kemarin.
Dikatakannya, pembenahan jalan raya sangat diperlukan karena umumnya rutinitas warga Poja banyak pulang-pergi ibukota Sape. Selama ini kondisi jalan yang bergelombang dan dipenuhi kerikil, kerakal hingga bongkah sangat berpotensi mengancam keselamatan pengendara, terutama saat melewati tanjakan dan turunan sebelum sampai di kantor Desa.
“Kalau bisa kami berharap seluruh jalan segera diaspal semua, bila perlu sampai tembus desa Pai. Kalau jaraknya dari sini mungkin hanya tujuh kilometer,” katanya.
Desakan yang sama disampaikan tenaga outsourching BUMN, Abdul Hamid. “Kalau jalan Sape tembus Wera sudah diaspal, maka aktivitas kami semakin terbantu, kami semakin sering bisa mengunjungi desa-desa program, termasuk yang sudah mencapai koordinat 119 derajat,” katanya.
Pemuda campuran Wera dan Penatoi ini yakin jika jalan seluruh desa pada bagian Utara Kecamatan Sape dan Wera sudah diaspal, maka secara otomatis ekonomi mikro masyarakat pesisir akan meningkat.
“Infrastruktur itu merupakan penunjang utama maju tidaknya ekonomi dan usaha mikro. Jadi akses jalan yang mesti diutamakan pemerintah,” katanya. (BE.17)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.