Kota Bima, Bimakini.com.- Masalah gigi berlubang atau karies masih menjadi momok menakutkan bagi siswa Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas di Kecamatan Rasanae Timur Kota Bima. Data itu merupakan hasil penjaringan yang dilakukan petugas Pusat Kesehatan Masyarakat Rasanae Timur sejka beberapa bulan terakhir.
Perawat Gigi di Puskesmas Rasanae Timur, Rini, mengatakan, penjaringan dilakukan pada siswa dari 13 SD dan enam SMP/SMA. Beberapa masalah gigi yang paling menonjol adalah gigi berlubang. Jumlah kasus terbanyak terdapat di bagian perkotaan, sedangkan di lingkungan pedesaan agar berkurang.
Mengapa gigi berlubang itu banyak muncul di wilayah perkotaan? Kata Rini, karena faktor makanan, terutama makanan yang manis dan melekat pada mulut, sedangkan di pedesaan makanan banyak yang masih alami.
Namun, katanya, yang berkaitan dengan kebersihan gigi, banyak terdapat di bagian pedesaan khususnya siswa SD/MI, sedangkan siswa SMP/SMA memiliki kesadaran tinggi dalam hal menggosok gigi. Mungkin karena mulai merasa malu jika tidak menggosok gigi. Apalagi, mereka sudah bergaul dengan rekan-rekannya yang sudah remaja.
“Tentu malu dikatain temannya gara-gara ttidak menggosok gigi dengan pasta gigi, dan lainnya,” ujarnya di Puskesmas setempat, Jumat (28/12).
Dalam penjaringan itu, terangnya, untuk mengetahui data mengenai kerusakan gigi yang dialami siswa mulai dari siswa SD, SMP, dan SMA. Jika ditemukan siswa yang mengalami kerusakan gigi dan perlu perawatan, maka akan dirujuk ke Puskesmas. Karena di lokasi tidak ada penanganan gigi, maka petugas memberikan catatan kepada pihak sekolah untuk menindaklanjuti temuan petugas.
“Kita tidak membawa alat karena untuk satu persoalan gigi saja membutuhkan banyak peralatan. Kita rujuk saja siswa yang ditemukan persoalan gigi, terutama yang membutuhkan penanganan,” katanya. (BE.13)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
