Kota Bima, Bimakini.com.- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bima akan menindaklanjuti pernyataan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Provinsi Nusa Tenggara Barat tentang keamanan daging bakso di wilayah Bumi Gora. MUI akan mengawasi ketat pemrosesan daging untuk memastikan aman dikonsumsi oleh umat Islam. Demikian disampaikan Sekretaris Umum MUI Kota Bima, H. Ahmad, S.Ag, Kamis.
Menurutnya, masyarakat saat ini masih risau tentang proses penggilingan daging bakso yang dikuatirkan bercampur daging babi, seperti yang diberitakan sepekan terakhir.
Khusus Kota Bima, Ahmad mengaku MUI akan mengawasi ketat untuk mengantisipasi munculnya kejadian yang sama. Namun, diyakininya Kota Bima saat ini masih relatif aman. Untuk meyakinkan kembali masyarakat, MUI dalam beberapa hari ke depan akan mencoba terobosan pengawasan dengan mengambil seluruh contoh daging yang digunakan pengusaha bakso untuk selanjutnya dikirim ke BPOM NTB.
Katanya, jika hasil uji laboraturium BPOM NTB menyatakan produk yang digiling aman, MUI akan mengeluarkan sertifikat halal bagi seluruh pengusaha bakso, sehingga masyarakat tidak kuatir mengonsumsi makanan yang bahan dasarnya daging. Tindakan itu dilakukan MUI menyusul pesan layanan singkat masyarakat melalui pengurus MUI dan menjadi kewajiban para ulama untuk melindungi umat.
“Saya yakin khusus Kota Bima insyaAllah masih aman, kami sudah meninjau proses penggilingan dan daging yang digiling, Insya Allah aman. Kami berkewajiban melindungi umat dan kami akan berikan sertifikat halal untuk pengusaha makanan dan minuman yang sudah melalui uji kelayakan,” ujarnya di Sekretariat MUI Kota Bima.
Dilaporkannya, khusus pengusaha makanan yang bahan dasarnya bukan daging beberapa bulan lalu, MUI juga sudah meneliti bersama BPOM NTB dan dinyatakan aman serta telah disertifikasi halal. MUI tidak ingin gegabah dalam memberikan sertifikasi halal dan akan melibatkan pihak yang berkompeten di dalamnya.
“Untuk masalah ini kami akan melibatkan dinas terkait, sehingga kami bisa bekerja dalam memberikan kenyamanan kepada masyarakat,” ujarnya.
Tokoh agama Islam, Islamuddin, S.Ag, mengatakan sangat kecil kemungkinan pengusaha bertindak jahat, apalagi mereka mengetahui karakter masyarakat Bima yang bisa berbuat keras. Tidak hanya itu, dia juga pernah melihat proses penggilingan daging bakso yang rata-rata menggunakan daging sapi.
“Apa yang dilakukan oleh MUI sangat tepat, sebab atas pemberitaan di media massa beberapa waktu lalu saat ini masyarakat resah. Tapi, saya yakin di Bima tidak akan terjadi hal yang sama,” ujarnya. (BE.18)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.