Kota Bima, Bimakini.com.- Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bima, Ilham Yusuf, SE, mengatakan pendidikan harus bisa menjadi benteng moral remaja. Bukan sebaliknya, dunia pendidikan tidak mengajarkan bagaimana moral itu dibangun dan dijaga hingga dewasa.
Dia menilai saat ini lembaga pendidikan sangat lemah dalam mendidik remaja, kurikulum kecerdasan lebih diutamakan untuk membangun kalangan remaja yang lebih baik, padahal antara pendidikan yang mencerdaskan dan pendidikan yang mendidik harus sejalan dalam rangka menciptakan remaja yang bermoral.
Katanya, pendidikan yang mencerdaskan memang penting, namun seharusnya dunia pendidikan juga tidak luput dari pendidikan yang mendidik. Jika keduanya bisa berjalan bersama, saat ini kemungkinan tidak ada lagi kasus aborsi, kenakalan remaja dan tawuran antar pelajar maupun mahasiswa.
Saat ini, katanya, dunia pendidikan di Indonesia pada umumnya telah memasukan pendidikan karakter dalam kurikulum. Namun, sangat disayangkan pendidikan itu dimasukan dalam kurikulum setelah banyak kasus yang terjadi dalam dunia pendidikan.
“Saya sangat setuju pendidikan karakter dimasukan dalam kurikulum sehingga antara pendidikan mencerdaskan dan pendidikan yang mendidik bisa berjalan bersama,” katanya Sabtu (22/12) lalu di sekretariat DPRD Kabupaten Bima.
Kualitas sumberdaya manusia (SDM), menurutnya, bukan diukur dari seberapa tinggi intelegensi seseorang, namun diukur bagaimana seseorang bisa memahami dan mengaplikasikan sesuatu yang menjadi ilmu dengan baik, tanpa harus melanggar norma . Karena tidak sejalannya pendidikan tersebut, maka munculah kasus aborsi.
“Kasus ini adalah kado untuk Hari Ibu, dimana jelang Hari Ibu kasus itu terjadi. Sayang kok calon ibu harus tega melakukan hal hina semacam itu,” ujarnya.
Ilham mengimbau lembaga pendidikan bisa menjadikan pendidikan sebagai benteng yang pasti bagi generasi untuk menempa ilmu sehingga ke depan tidak salah arah memanfaatkannya.
Duta Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu sangat sepakat jika dunia pendidikan saat ini harus bisa berubah dalam menciptakan kalangan remaja baik yang berintelek maupun bermoral.
Dia juga mendukung agar pendidikan karakter bisa dimasukan dalam kurikulum dan mengusulkan agar pendidikan muatan lokal bisa diselipkan dengan pendidikan moral bagi kalangan remaja. “Saya berharap agar seterusnya pendidikan bisa menjadi lembaga yang menciptakan SDM bermoral, bukan SDM bejat,” harapnya. (BE.18)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.