Bima, Bimakini.com.- Saat mencangkul lahan persawahan untuk persemaian benih padi, Nurdin (40 tahun), warga RT 10 RW 05 Desa Pesa Kecamatan Wawo, tewas. Peristiwa itu terjadi Kamis (13/12) sekitar pukul 09.30 WITA di So Ngeha Ngara Desa Kambilo.
Penyakit ayan yang dideritanya almarhum diduga kambuh, sehingga saat mencangkul tanah langsung pingsan dan wajahnya terendam. Warga pun menemukannya dalam kondisi tidak bernyawa.
Jasad Nurdin dibawa warga menggunakan sarung dan setelah sampai di rumah korban, diurus oleh keluarga dan warga sekitar. Namun, Vita, istri dan Jesika (8 tahun) putrinya sedang berada di Jakarta.
Orangtua korban, H. Idris, mengaku kaget diberitahu anaknya pingsan, padahal baru saja bekerja keras mencakul tanah. Dia sempat melihat anaknya telah menuntaskan mencakul satu petak sawah untuk persemaian benih, setelah itu Nurdin mencakul lahan yang lain tidak jauh dari lokasi itu.
“Saya kaget warga berteriak dia tewas dengan badan telungkup dan setengah wajah Nurdin masuk di tanah,” ujarnya Kamis.
Pria 80 tahun itu, mengaku diajak oleh anaknya menggarap sawah untuk persemaian benih padi pada musim tanam tahun ini. Mereka berangkat ke sawah di So Ngeha Ngara sekitar 1,5 kilometer dari rumahnya sekitar pukul 08.00 WITA. Biasanya, kalau terlalu cape atau begadang, penyakit ayan yang dideritanya akan kambuh.
“Setahu saya baru dua kali tahun ini mengalami pingsan dan kambuh penyakitnya. Pertama saat malam takbiran Idul Adha dan kali ini hingga meninggal,” katanya.
Hal senada dikemukakan kakak kandung korban, Arsyad. Jika adiknya kecapean dan malam hari begadang, maka penyakit itu akan menyerangnya. Biasanya hanya sesaat beberapa menit dan sembuh kembali. Mungkin saat pingsan di sawah badannya terkelungkup dan bagian wajahnya terendam. Akibatnya, tidak bisa bernapas. Bahkan, pada mulutnya masih terlihat tanah.
“Kita sudah mengabari istri dan anaknya di Jakarta. Mereka tak bisa berkata-kata dan hanya bisa menangis,” katanya usai mengurus jenazah adiknya di Pesa, Kamis.
Karena tidak ada masalah dengan kasus kematian almarhum, keluarga menguburkannya di pemakaman umum desa setempat, Kamis sore. (BE.13)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
