Connect with us

Ketik yang Anda cari

Ekonomi

Petani Sape dan Lambu Inginkan Bibit Bawang

Bima, Bimakini.com.- Petani di Kecamatan Sape dan Lambu menyorot soal pembagian bibit bawang. Tidak ada pembagian bibit bawang,  tidak seperti bibit padi yang kerap dibagikan. Tanaman yang digandrungi petani pada dua kecamatan itu adalah bawang merah.

“Apa salahnya kalau bibit bawang merah ini diberikan secara gratis kepada petani di Kecamatan Sape dan Lambu,” ujar warga Lanta Kecamatan Lambu, Sakti, di Wawo, Selasa (4/12).
Saat ini, katanya, bibit bawang merah sangat mahal dan memberatkan petani, sedangkan harga bawang kerap anjlok. Kini harga jual yang super hanya senilai Rp600 ribu/kuintal, sedangkan harga bibit sekitar Rp1 juta hingga Rp2 juta/kuintal.
Seharusnya, kata dia, yang lebih diutamakan warga Lambu dan Sape adalah bibit bawang merah,  karena bibit padi hanya sekali setahun, kecuali beberapa desa di Kecamatan Sape, seperti Sari, Tanah Putih, dan Boke, sedangkan di Lambu seperti Rato, Sumi, Lanta, dan lainnya.
    Selain itu, katanya, lebih banyak membutuhkan bibit bawang merah. Oleh karena itu, wajar jika petani mengharapkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima menyiapkan bibit unggul untuk dibagikan kepada petani, meski harus dibayar dengan harga yang dapat dijangkau petani.
    “Kalau harga bibit sampai tiga kali lipat harga jual bawang, jelas sebelum menanam saja petani sudah merugi,” katanya.
    Hal senada dikemukakan warga Sape, Arsyad Mahmud dan H. Imran. Mereka mengharapkan Pemkab Bima selain membagikan bibit padi secara gratis, juga memikirkan pembagian bibit gratis bawang merah. Karena bibit bawang ini sangat dibutuhkan petani pada berbagai kawasan di Sape.
    Tentu saja untuk meluluskan permintaan petani ini, kata Arsyad, harus ada komitmen anggota DPRD untuk memikirkan kesulitan petani untuk mendapatkan bibit bawang berkualitas dengan harga terjangkau. Kalau harga bibit yang dijual saat ini sangat memberatkan, sedangkan harga bawang kerap anjlok.
    “Kita berharap hal ini diperhatikan oleh anggota dewan Dapil IV Kecamatan Sape dan Lambu agar memerhatikan keluhan petani,” kata Arsyad. (BE.13)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Berita

Oleh: Dadang Gusyana, S.Si MP, Member International Mycorrhiza Association (IMA) Bawang merah merupakan salah satu komoditas sayuran yang paling banyak diusahakan, mulai dari daerah...

Opini

Oleh: Nathan. R.A AKSI demo menuntut kenaikan harga jagung yang dilakukan oleh Laskar Tani Donggo – Soromandi di depan kantor Bupati Bima berakhir ricuh...

Ekonomi

Bima, Bimakini.- Rendahnya curah hujan pada musim tanam 2019 dikeluhkan banyak petani. Sebagian petani masih ada yang menanam jagung. Namun,  ada juga yang sudah...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Puluhan anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bima  demo di depan Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima, Senin (27/11). Sejumlah persoalan diusung oleh...

Politik

Bima, Bimakini.- Gagasan pembangunan pariwisata Kabupaten Bima dengan sebutan SAKOSA yang baru saja dikenalkan pada 1 April 2017 lalu, sudah menuai penolakan. Adalah Jasmin...