Kota Bima, Bimakini.com.-Pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kecamatan Rasanae Barat, H. A. Latif, SPd.I, mengecam tindakan oknum penjaga sekolah yang diduga menganiaya dan memerkosa guru Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 15 Kota Bima, pekan lalu.
Aksi itu tidak manusiawi, apalagi terhadap pendidik yang perannya sangat diharapkan masyarakat setempat.
Mewakili PGRI Kecamatan, dia menyayangkan aksi amoral itu terjadi dan mengimbau seluruh jajaran guru di Kota Bima untuk memberikan dukungan kepada guru yang mendapat perlakuan tidak manusiawi itu sehingga keluar dari trauma berat.
Dikatakannya, dukungan juga diberikan kepada Polres Bima Kota agar secepatnya menangkap pelaku dan memberikan hukuman seberat-beratnya. “Sebab tindakan yang dilakukan oknum penjaga sekolah perlu mendapat ganjaran setimpal,” katanya Sabtu (29/12) di sekolah setempat.
Latif mengatakan dugaan tindakan premanisme yang dilakukan oknum penjaga sekolah itu tidak pantas, apalagi meneror guru lainnya sehingga menyebabkan perasaan tidak nyaman.
Katanya, seharusnya oknum penjaga sekolah berterimakasih kepada guru yang telah ikhlas mengajar untuk mencerdaskan masyarakat setempat, bukan sebaliknya berbuat tidak menyenangkan. Bisa dibayangkan jika tidak ada lagi guru yang ingin mengajar di wilayaha itu.
“Kenapa dia tidak memikirkan kesejahteraan masyarakat dan lebih mementingkan hawa nafsu. Saya mengutuk tindakan yang dilakukan oknum penjaga sekolah,” ujarnya.
Saat ini, katanya, seluruh guru merasa sakit atas tindakan itu, jika ada salahsatu guru yang disakiti maka seluruhnya akan merasakan. Dia berharap agar kasus itu secepatnya dituntaskan oleh penegak hukum dan mengimbau seluruh guru agar memberikan dukungan moral kepada guru yang mendapat perlakuan tidak manusiawi. (BE.18)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.