Lobar, Bimakini.com…-Seleksi Tilwatil Quran (STQ) tingkat Provinsi Nusa Tenggara Barat merupakan wahana untuk bersilaturahim antarumat Islam, bukan sebagai ajang untuk mencari juara. Demikian diungkapkan Bupati Lombok Barat (Lobar), Dr. H. Zaini Arony, MM, Minggu (2/12) malam di halaman Pandopo Bupati.
Dikatakannya, momentum STQ maupun MTQ selama ini menjadi ajang mencari siapa yang terbaik, namun implementasinya belum mampu direalisasikan di tengah masyarakat, padahal output dari STQ/MTQ diharapkan lahir manusia Islam yang memiliki kualitas keimanan.
Dia mengajak seluruh kafilah agar tidak menjadikan STQ dan MTQ sebagai ajang mencari sang juara, namun yang paling utama adalah sebagai wahana silaturahim. Tidak hanya itu, output dari STQ/MTQ bisa diterapkan di tengah masyarakat dimana seluruh kafilah bisa menyalurkan kemampuannya untuk mengajarkan masyarakat dari buta menulis, membaca, memahami dan menafsirkan Al-Quran.
Selain itu, hal yang paling penting adalah mewujudkan program pembumian Quran pada masing-masing daerah, sehingga NTB menjadi Provinsi yang masyarakatnya memahami Al-Quran. Dia juga meminta seluruh Dewan Hakim bersikap objektif dan tidak menampakkan sentimen sukuisme.
Setelah sambutan kegiatan malam ta’aruf dilanjutkan perkenalan masing-masing kafilah. Khusus kafilah Kota Bima mengharapkan bisa menjadi yang terbaik, kafilah Kabupaten Bima bisa melahirkan qari internasional baru seperti Syamsuri Firdaus, qari internasional terbaik pertama tingkat kanak-kanak, yang diselenggarakan di Singapura bulan lalu. Kafilah dari daerah lain juga memiliki harapan masing-masing.
Keesokan hari seluruh kafilah bersama masyarakat Kabupaten Lobar pawai ta’aruf. Pawai berlangsung meriah diwarnai berbagai macam kesenian tradisional masing-masing kafilah. (BE.18)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
