Connect with us

Ketik yang Anda cari

Peristiwa

Ternak Liar Labrak Tanaman Warga Sape

 

Bima, Bimakini.com.com.-Petani di Kecamatan Sape dan Lambu, mengeluhkan pelepasan hewan secara liar. Masalahnya, pelepasan hewan itu sangat membahayakan lahan pertanian dan perkebunan. Seharusnya pemilik ternak memerhatikan hewannya  dan mengandangkannya.   Seperti dikeluhkan warga Sape, H. Imran. 

      Katanya, akibat ternak sapi yang tidak dikandangkan, menyebabkan 10 ribu  tanaman jati putih yang sudah besar habis dimakan ternak. Soalnya, kulit jati disenangi ternak, sehingga tanaman itu mati karena kulitnya sudah habis digasak ternak.
     “Namun, tanaman sengon tidak mau dimakan oleh ternak sehingga aman, tetapi jati putih tidak ada satupun yang tidak digasak,” ujarnya di Wawo, Minggu (2/12).
      Dia mengaku beberapa hektare lahan perkebunannya itu sudah dipagar dengan menggunakan batu (Nteli) dan ketebalan sekitar 50 centimeter setinggi satu meter lebih. Bahkan, ada pohon dan duri, tetapi mampu dihancurkan ternak.
“Saya jadi tidak habis pikir kenapa sapi bisa menghancurkan pagar itu dan menerobos masuk lahan jati,” katanya.
Dia mengharapkan pemilik ternak agar memerhatikan pengawasan ternaknya. Jangan dibiarkan dengan melepaskannya secara liar, karena merusak tanaman orang lain.
Hal senada dikemukakan petani lain warga Desa Kowo Kecamatan Sape, Arsyad Mahmud. Kerusakan akibat pelepasan ternak liar itu, menghancurkan lahan pertanian dan perkebunan. Lahan milik Kepala UPT Peternakan Lambu sekitar  satu hektare dibabat habis oleh ternak. 
Dia hanya bias mengelus dada menyaksikan ulah sapi yang menghancurkan tanamannya.
“Kita berharap pengertian peternak untuk mengandangkan ternaknya. Sekali waktu warga akan marah dan membunuh hewan itu. Namanya hewan apa saja mau dimakan tidak mengenal siapa pemiliknya. Karena itu perlu dikandangkan,” katanya di Wawo, Minggu. (BE.13) 

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Politik

Bima, Bimakini.- Gagasan pembangunan pariwisata Kabupaten Bima dengan sebutan SAKOSA yang baru saja dikenalkan pada 1 April 2017 lalu, sudah menuai penolakan. Adalah Jasmin...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Kasus dugaan penganiayaan terjadi di persimpangan Desa Talabiu Kecamatan Woha Kabupaten Bima, Senin (27/3) sekira pukul 18.30 WITA.  Oknum anggota Kepolisian Sektor...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Bima, Kamis (9/3/2017) memantapkan persialan untuk pelaksanaan event Bike Camp dan Trabas jelajah Tambora. Persiapan kegiatan itu dengan...

Pemerintahan

Kota Bima, Bimakini.- Sorotan warga akan maraknya ternak berkeliaran di respon oleh Pemkot Bima dengan mengelar rapat koordinasi (Rakor), Jumat (17/2/2017). Rakor itu dipimpin...

Hukum & Kriminal

Bima, Bimakini.-  Apa yang dilakukan Putri Alfina Damayanti (14), pelajar SMPN  4 Sape, sebelum menghilang dari tengah keluarganya? Tidak banyak yang mengetahuinya. Hanya dikabarkan...