Connect with us

Ketik yang Anda cari

Peristiwa

Warga Lingkar Tambang Marmer Desak Diperhatikan

Kota Bima, Bimakini.com.-Sejumlah warga yang mengatasnamakan Front Rakyat Menggugat (FRM) yang tinggal di kawasan lingkar tambang marmer Oi Fo’o, Rabu (19/12) mendatangi kantor Pemerintah Kota (Pemkot) Bima. Mereka mendesak Pemkot Bima memerhatikan nasib warga di areal lingkar tambang.

Massa juga menagih janji Pemkot Bima yang memrioritaskan mereka. Janji itu hingga kini dinilai belum direalisasikan, karena warga belum sedikitpun mendapatkan apa yang dijanjikan.
“Kami meminta kepada Pemerintah Kota Bima merealisasikan janji yang telah disampaikan kepada masyarakat,” pinta Arif Rahman, perwakilan massa saat menyampaikan orasi.
Arif menilai nasib warga di kawasan lingkar tambang pascaoperasi tambang marmer tidak ada perubahan sedikit pun seperti yang diiming-imingkan sebelumnya. Bahkan, kondisi warga yang terkena langsung dampak marmer kian memrihatinkan.
Koordinator aksi, Adam, dalam pernyataan massa meminta DPRD Kota Bima segera mengeluarkan regulasi khusus berupa Perda untuk mengatur persoalan tambang. Pemkot Bima didesak lebih transparan mengenai hasil dari tambang marmer sehingga masyarakat mengetahuinya.
Dia juga mendesak Pemkot segera membuat kesepakatan dalam bentuk memorandum of understanding (MoU) antara pihak investor dengan masyarakat. Hal itu agar komitmen investor untuk memerhatikan kesejahteraan warga daerah lingkar tambang jelas.
“Apabila beberapa tuntutan tersebut tidak mampu dipenuhi, maka dengan tegas kami meminta kepada Pemkot untuk mencabut izin pertambangan marmer di Oi Fo’o,” tegasnya.
Pantauan Bimakini.com, massa awalnya mendatangi Kantor DPRD Kota Bima untuk menyampaikan aspirasi. Sasaran awal itu ternyata tidak sesuai agenda dalam surat yang dimasukan, sehingga tidak ada pengawalan Polisi di DPRD. Massa merusak gerbang pintu masuk kantor dan menerobos masuk tetapi dihadang keamanan DPRD.
Tidak ada satu pun anggota DPRD yang menemui mereka. Usai menyampaikan aspirasi ke DPRD massa melanjutkan ke Pemkot Bima. Sekitar pukul 12.00 WITA, massa kemudian membubarkan diri karena tidak ada pihak yang menemui. (BE.20)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Ekonomi

Kota Bima, Bimakini.- Batuan Marmer atau gamping di kawasan Oi Fo’o dan Nitu cocok untuk dikelola dalam skala UMKM, bukan industri. Ini merujuk dari...

Ekonomi

Kota Bima, Bimakini.- Warga Kelurahan Nitu di sekitar lingkar tambang, Kecamatan Raba, mengusulkan agar Pemkot Bima serius mengelola tambang marmer. Untuk mengelolanya bisa melalui...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Kasus dugaan penganiayaan terjadi di persimpangan Desa Talabiu Kecamatan Woha Kabupaten Bima, Senin (27/3) sekira pukul 18.30 WITA.  Oknum anggota Kepolisian Sektor...

Hukum & Kriminal

Bima, Bimakini.com.- Aksi pemalangan sekolah kembali terjadi. Kali ini menimpa  Sekolah Dasar Negeri (SDN) Inpres Palisondo Desa Sondosia, Kecamatan Bolo. Aksi itu diduga dilakukan Bahrudin ...

Pemerintahan

Kota Bima, Bimakini.com.- Ada hal menarik saat kunjungan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), HM Amin, pada kegiatan safari Ramadan di Masjid Al-Istiqomah Kelurahan...