Kota Bima, Bimakini.com.- Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Kota Bima merencanakan program penanaman iles-iles (maja kadi). Tujuannya, meminimalisasi kerusakan hutan dari kebiasaan konvensional petani mencari kayu bakar dan membantu tambahan biaya perawatan hutan dari hasil tanaman iles-iles tersebut.
Mengapa iles-iles? “Karena tanaman iles-iles ini memiliki nilai ekonomis yang tinggi jika serius dibudidayakan,” ujar Kepala Dishutbun Kota Bima, Ir. H. Zulkifli, M.AP, di dinas setempat, Rabu (30/1).
Dijelaskannya, jenis pohon perdu itu berprospek untuk diekspor. Tepung iles-iles sangat dibutuhkan untuk bahan baku pembuat mi, seperti di Jepang dan Taiwan. Tanaman ini menguntungkan secara ekonomis karena dapat menanggulangi kemiskinan. Usia tanaman selama enam bulan sudah bisa dipanen. Panen pada masa penanaman pertama, jika dinilai dengan uang bisa mencapai Rp15 juta hingga Rp30 juta/hektare (Ha). Panen masa penanaman kedua mencapai Rp30 juta hingga Rp50 juta/Ha. “Demikian panen selanjutnya bisa mencapai di atas Rp50 juta,” katanya.
Zulkifli menjelaskan kelebihan dan keunggulan tanaman iles-iles tersebut. Di antaranya, tidak diganggu hama, penanamannya sekali saja, dan tidak memerlukan perawatan serta pengawasan intensif. “Sehingga tidak terlalu memerlukan ongkos produksi,” katanya.
Ditambahkannya, di Kota Bima belum ada yang membudidayakan tanaman tersebut. Tahun 2004 lalu, Dishutbun pernah mengenalkannya, namun tidak terlaksana. “Sekarang kita sudah sebarkan bibitnya di Batawawi dan Kolo,” kata Zulkifli. (BE.19)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
