Kota Bima, Bimakini.com.- Kondisi berbagai aspek pasar raya Bima saat ini dinilai memrihatinkan. Dari sisi penataan, bangunan pasar, akses gang setiap sudut, kebersihan, hingga akases jalan penghubung, dinilai sudah tidak layak. Kondisi itu mengganggu kenyamanan pengunjung maupun pedagang di pasar setempat. Apalagi, letaknya di dalam kota sangat dibutuhkan pembenahan berbagai aspek.
Nah, fakta itu memantik perhatian kelompok pemuda yang menamakan diri Gerakan Rakyat Kota (Gebrak) Kota Bima. Mereka menyampaikan aspirasi pada pemerintah agar kondisi pasar saat ini segera dibenahi.
Aspirasi Gebrak disuarakan melalui demonstrasi di perempatan jalan, kompleks pertokoan jalan Sultan Kaharudin, Rabu (30/1). Aksi itu dikawal ketat sejumlah personel Kepolisian Resort (Plores) Bima Kota.
Meski digelar di tengah jalan, aksi Gebrak tidak menghambat arus lalulintas. Sat Lantas terlihat mengatur arus kendaraan yang melintas di akses jalan yang sangat ramai tersebut.
Menurut Gebrak, pasar sebagai tempat berlangsungnya transaksi penjual dan pembeli, perlu diperhatikan kondisi dan aspek kenyamanannya. Namun, kondisi saat ini jauh dari kenyamanan. “Kondisi pasar sekarang, sangat meresahkan pedagang dan pengunjung, karena becek, bau, dan menyesakan,” ujar perwakilan Gebrak, Fan, dalam orasinya, kemarin.
Dikatakannya, sejumlah lapak dan bangunan dalam pasar sudah tidak layak dipakai. Demikian lorong-lorongnya juga sudah disesaki, karena penataannya tidak diperhatikan.
Selain itu, aspek kebersihannya juga sudah tidak bisa ditolerir karena mengusik kenyamanan. Padahal, pajak dan retribusi sangat besar dan rutin ditarik oleh pemerintah.
Retribusi kebersihan saja, katanya, ditarik senilai Rp15 ribu setiap bulan pada pedagang. Demikian retribusi pemanfaatan areal pasar ditarik senilai Rp1.000 setiap hari kepada masing-masing pedagang. “Kalau dijumlahkan keseluruhannya retribusi dari pedagang itu, betapa besar uang yang dipungut oleh pemerintah. Tapi, pemerintah tidak memerhatikan kondisi pasar,” kata Fan.
Dia memertanyakan kemana retribusi yang rutin ditarik itu, sedangkan akses jalan dan kebersihan tidak diperhatikan. “Kami meminta agar pemerintah Kota Bima memerbaiki akses jalan dan merenovasi pasar,” tandasnya.
Pemkot Bima melalui Kasubag Humas dan Pemberitaan, Ihya Gazali, S.Sos, menjelaskan, pasar raya Bima hingga saat ini masih dikelola oleh pihak swasta. Pemkot Bima sedang merencanakan pembangunan pasar baru. Hanya saja, saat ini sedang dicari lokasi yang representatif. “Rencananya di sekitar Ama Hami,” katanya.
Mengenai sejumlah akses jalan sekitar pasar yang rusak, ujar Ihya, pemerintah merencanakan semuanya di-hotmix dan saat ini sedang ditender.
Mengenai kebersihan, pemerintah sudah berupaya maksimal. Melalui sejumlah Satker seperti Linmas dan Dinas Kebersihan, rutin bergotong-royong membersihkan lingkungan pasar.
“Intinya pemerintah atensif terhadap hal itu. Hanya saja, pasar itu bukan milik pemerintah, tetapi dikelola oleh pihak swasta,” terang Ihya. (BE.19)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.