Connect with us

Ketik yang Anda cari

Hukum & Kriminal

Giliran Pemakaman Jenazah Anas Ditolak Warga

Bima, Bimakini.com.- Penolakan terhadap rencana pemakaman jenazah terduga teroris tidak hanya menimpa almarhum Bahtiar di Desa Timu Kecamatan Bolo. Hal yang sama juga terjadi di tempat asal terduga teroris almarhum Anas Wiryanto, SE, warga Desa Hidirasa Kecamatan Wera. Pernyataan penolakan itu disampaikan warga Hidirasa kepada Polres Bima Kota melalui surat kesepakatan bersama warga.

      Demikian disampaikan Kapolres Bima Kota, AKBP Kumbul KS,SIK,SH kepada wartawan di Satuan Reserse Kriminal, kemarin. Kapolres mengaku telah menerima surat yang mengatasnamakan warga Desa Hidirasa pada rabu (23/1) lalu yang berisi kesepakatan bersama warga menolak rencana pemakaman jenazah Anas di Tempat Pemakaman Umum (TPU) desa mereka. Alasannya, mereka tidak ingin Hidirasa dicap sebagai kampungnya para teroris.
“Saya tidak didatangi warga, tetapi hanya menerima surat yang sudah tersimpan di atas meja kerja. Isinya mereka menolak jenazah Anas dimakamkan di Hidirasa,” terang Kapolres.
        Sebelumnya, Anas Wiryanto terduga teroris yang diduga ditembak mati oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror bersama empat orang lainnya di Dompu juga ditolak pemakamannya dilakukan di Penatoi. Meskipun awalnya ada pihak yang menerima, tetapi reaksi penolakan kembali muncul.
Almarhum Anas sempat diinformasikan merupakan warga Kelurahan Penatoi, karena pernah tinggal beberapa tahun. Namun, belakangan sejumlah warga Penatoi mendatangi Polres Bima Kota mengelarifikasi bahwa Anas bukan warga Penatoi, melainkan warga Hidirasa Kecamatan Wera.
       Berdasarkan informasi yang dihimpun, Anas merupakan mantan staf pengajar di Pondok Pesantren Umar bin Khattab (UBK) Desa Sanolo Kecamatan Bolo. Anas menghilang pascaperistiwa ledakan di Ponpes tersebut yang menewaskan Ustadz Firdaus. Saat itu, Anas sempat terluka namun menghilang.
Belakangan, Anas diduga lari dan bersembunyi di Poso. Saat menjadi buruan, Anas diduga berperan sebagai Ketua dari empat orang yang juga tewas di Dompu beberapa waktu lalu. Sesuai rilis Mabes Polri, identitas lain dari Anas juga diduga kuat sebagai Dimas Antasari, warga Kelurahan Sadia Kecamatan Mpunda Kota Bima.
Pascapenembakan, identitas Dimas sempat ditelusuri di Sadia II. Namun, aparat Kelurahan Sadia membantah ada warga yang bernama Dimas Antasari. Nama Dimas memang ada, namun hanya seorang bocah. (BE.20)   

 

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Kasus dugaan penganiayaan terjadi di persimpangan Desa Talabiu Kecamatan Woha Kabupaten Bima, Senin (27/3) sekira pukul 18.30 WITA.  Oknum anggota Kepolisian Sektor...

Hukum & Kriminal

Bima, Bimakini.com.- Aksi pemalangan sekolah kembali terjadi. Kali ini menimpa  Sekolah Dasar Negeri (SDN) Inpres Palisondo Desa Sondosia, Kecamatan Bolo. Aksi itu diduga dilakukan Bahrudin ...

Hukum & Kriminal

Bima, Bimakini.com.- Warga RT 01 Dusun Pali Desa Donggobolo Kecamatan Woha Kabupaten Bima, Selasa siang, mendadak heboh.  Ibu rumah- tangga desa setempat, Aisyah, diberi...

Hukum & Kriminal

Monta, Bimakini.com.- Bentrok antara kelompok warga kembali terjadi di Kabupaten Bima.  Kali ini melibatkan kelompok warga Desa Tolouwi dan Desa Sondo Kecamatan Monta, Sabtu...

Hukum & Kriminal

Bima, Bimakini.com.- Warga Desa Cenggu Kecamatan Belo, Kamis (12/11/2015) lalu sekitar pukul 12.00 WITA heboh. Warga setempat, M (65), diduga  terlibat dalam kasus asusila....