Connect with us

Ketik yang Anda cari

Peristiwa

Jembatan Longsor, Warga Sadia Panik

Kota Bima, Bimakini.com.-Hujan lebat yang mengguyur Kota Bima sejak beberapa hari terakhir, tidak hanya menimbulkan banjir, tetapi juga menghancurkan jembatan. Seperti yang terjadi di Kelurahan Sadia. Jembatan di jalan Gatot Subroto, Senin malam, nyaris ambruk karena tanggul penahan bagian kirinya longsor terkikis banjir.

Warga Sadia, Wahyu, mengaku longsornya tanggul bagian kiri jembatan itu disertai bunyi gemuruh yang memicu  panik warga karena mengira terjadi gempa. Mendengar suara itu, warga yang tinggal di sekitar jembatan berlarian keluar rumah. Namun, setelah mengecek ternyata bukan gempa, tetapi tanggul jembatan longsor.
Wahyu menduga longsor diakibatkan struktur tanah yang menahan tanggul sudah rapuh, karena terkikis banjir dua hari lalu saat hujan lebat. Sebab, Senin malam cuaca cukup cerah dan hanya gerimis saja. Akibat longsor itu, sekitar  dua meter tanggul penyangga jembatan ambruk dan nyaris merusak jembatan.
“Untuk sementara, demi keamanan dan menghindari hal yang tidak diinginkan warga menutup dulu jalan yang ke arah jembatan,” ujar Juli, warga Sadia lainnya.
Di tempat terpisah, Kepala Bidang Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Bima, Dedi Fahdiansyah, ST, MM, yang dikonfirmasi mengaku telah mengetahui longsornya tanggul tersebut. Menurutnya, jembatan dan Jalan Gatot Subroto itu merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi NTB untuk memerbaikinya.
Namun, masyarakat seringkali mengeluhkan ke Pemerintah Kota Bima karena belum tahu. Meski begitu, tetap mengatensinya dan telah mengecek langsung di lapangan. Bahkan, untuk menindaklanjutinya telah menyusun rencana anggaran belanja (RAB) yang rencananya diserahkan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Diakuinya, Dinas PU tidak memiliki dana tanggap darurat, meskipun bisa diperbaiki harus melalui mekanisme Musrenbang setelah itu pengusulannya diajukan ke Pemprov. Berdasarkan pengecekan, penyebab longsornya tanggul diduga karena terkikis air setiap kali banjir.
“Kami sudah koordinasikan hal ini kepada BPBD dan mereka menyanggupi, karena memang ada dana tanggap daruratnya. Kalau kami intinya siap mendukung masalah teknisnya,” ujar Dedi ditemui di Dinas PU.
Mengenai penutupan jalan oleh warga, menurut dia, sebaiknya memang begitu untuk menghindari longsor susulan yang bisa membahayakan pengguna jalan.
Selain jembatan Sadia, katanya, ada beberapa jembatan lain yang rusak akibat banjir, tetapi kerusakannya tidak terlalu parah. Pihaknya telah mendata dan mengagendakan perbaikan dan pemeliharaan. (BE.20)
 

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.
Advertisement

Berita Terkait

Peristiwa

Dompu, Bimakini. – Seorang petani jagung, Asraruddin (50) asal Dusun Lakeke, Desa Doridungga, Kecamatan Donggo, Kabupaten Bima diduga tertimbun tanah longsor dilahan pertaniannya, di...

Pemerintahan

Bima, Bimakini.- PPK BWS NT 1 dan Dinas PUPR Kabupaten Bima meninjau kondisi jembatan penghubung Desa Rasabou – Kara Kecamatan Bolo, Selasa (27/7/2021), sekitar...

Peristiwa

Kota Bima, Bimakini.- Akibat intensitas hujan tinggi dan kontur tanah mulai labil, Kamis (1/4) pukul 14.30 WITA tebing jalan lintas Oimbo-Ntonggu longsor hingga menutup...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Rumah milik warga Desa Jia, Kecamatan Sape, Kabupaten Bima, Andi Alauddin (36) dan istrinya Nurfikas (36) longsor. Rumah berlokasi di RT18 RW09...

Peristiwa

Dompu, Bimakini. – Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Dompu bersama jajaran Polres Dompu melakukan pembersihan tumpukan tanah dan bebatuan akibat tanah longsor yang menutupi...