Bima, Bimakini.com.-Kampung Media yang bentuk oleh Pemerintah Provinsi (Pemrov) NTB tidak hanya berorientasi menyampaikan informasi kepada publik tentang kondisi sekitar. Namun, juga menargetkan mendorong kapasitas dan memotivasi masyarakat dalam mencapai aspirasi. Hal tersebut disampaikan Koordinator Kampung Media Kabupaten Bima, Junaidin, kepada wartawan, kemarin.
Dijelaskannya, salahsatu upaya Kampung Media mendorong kapasitas masyarakat, misalnya memotivasi dan mendampingi pelaku usaha kecil seperti pembuatan krupuk, jajan khas daerah. Bimbingan lain juga bisa berupa bantuan dalam mengindentifikasi keperluan warga atau membuat dan mengajukan proposal kepada pemerintah.
“Fokus kita tidak hanya menyampaikan dan menyajikan informasi, karena dalam Kampung Media juga ada bagian-bagian termasuk motivator bertugas mendampingi masyarakat,” katanya di Panda.
Dikatakannya, ke depan Kampung Media Kabupaten Bima juga menargetkan mendampingi dan mendorong kapasitas lima komunitas yang sudah terbentuk dan tambahan tiga kampung media inisiatif, yakni Kecamatan Soromandi, Wawo, dan Madapangga. Selain itu, memertahankan predikat sebagai duta informasi setelah terpilih saat jambore tingkat Provinsi NTB.
“Target kita ke depan ini memacu dan membina teman-teman, terutama yang baru terbentuk. Kita juga ingin memertahankan predikat duta informasi, karena satu-satunya pioner yang sudah didukung anggaran APBD II, baru Kabupaten Bima, mungkin Kota Bima mulai tahun ini,” katanya.
Menurut Junaidin, sejak terbentuk empat tahun lalu, Kampung Media sangat efektif memenuhi kebutuhan informasi publik. Karena sangat berbeda dengan media komersial yang umumnya hanya mengupas secara umum atau pada satu sisi saja, sehingga sajian media dari yang dibentuk Pemrov NTB melalui Dishubkominfo ini, sering menjadi bahan rujukan pengambil kebijakan.
“Sangat efektif dan meningkat setiap tahun, karena kalau kita bandingkan dengan teman-teman (media) komersial hanya mengupas lebih rinci, hanya secara umum, sedangkan kita lebih spesifik misalnya data kerugian akibat banjir. Berita-berita yang dianggap sampah oleh media komersial, kita kupas,” katanya.
Meskipun sudah terbentuk empat tahun, diakuinya, sejumlah Kampung Media masih kekurangan sumberdaya manusia (SDM) berkualitas, misalnya dalam mengelola informasi sehingga menjadi berita.
“Selama ini kita terbentur kemampuan SDM, termasuk kamampuan teman-teman meramu informasi masih kurang, karena sebagian teman-teman yang diakomodir dalam kampung media, belum begitu memahami, sehingga untuk ke depan perlu ada pelatihan dan pembekalan untuk kapasitas berkaitan dengan jurnalistik,” pungkasnya. (BE.17)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.