Bima, Bimakini.com.-Kasus pembunuhan terjadi saat malam pergantian tahun baru, Selasa dini hari lalu, melibatkan warga Kecamatan Sape Kabupaten Bima. Namun, lokasi kejadiannya di pelabuhan Waikelo di Kabupaten Sumba Timur, NTT. Korbannya adalah Salahudin (28), warga Desa Naru Barat Kecamatan Sape. Diduga korban dieksekusi oleh oknum J, warga Kampung Baru Desa Bugis Kecamatan Sape.
Informasi yang dihimpun, kasus itu terjadi saat acara hiburan di sekitar pelabuhan Waikelo Kabupaten Sumba Timur. Korban dibacok pada bagian leher, kaki, dan tangan. Kejadian itu diduga berawal dari senggolan saat acara joget.
Masih informasi yang dihimpun, pascakejadian itu, oknum J menjadi sasaran kemarahan warga setempat. Untungnya, aparat Kepolisian cepat mengatasinya. Kasus itu kini menjadi bahan perbincangan hangat masyarakat Sape.
Imbas dari kasus itu, rumah oknum J di Kampung Baru dirusak oleh sejumlah massa yang mengamuk Selasa (1/1) sore lalu. Bahkan, pascapemakaman korban, rumah J pun masih diobrak-abrik pada Rabu (2/1) siang. Untungnya, kejadian itu tidak meluas karena aparat Polsek Sape cepat datang ke lokasi menenangkan warga.
Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Bima Kota, Ajun Komisaris Besar Polisi Kumbul Kusdwijanto Sudjadi, S.IK, SH, yang dikonfirmasi membenarkan perusakan oleh keluarga korban yang emosi dan tidak menerima perbuatan oknum J. Diakuinya, Selasa malam jenazah korban didatangkan dari Kabupaten Sumba Timur difasilitasi oleh pihak Kepolisian.
Kedatangan jenazah melalui Pelabuhan Sape, katanya, dijemput oleh anggota Polsek Sape, tokoh masyarakat dan keluarga korban. Saat tiba, jenazah langsung dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan. Hingga Rabu pagi, prosesi pemakaman jenazah dikawal pihak Kepolisian. Begitu pun rumah keluarga J di Bugis juga dijaga ketat.
“Motif pembunuhan itu kami belum tahu karena kejadiannya di Sumba dan telah ditangani Polres Kabupaten Sumba Timur,” terang Kapolres kepada Bimakini.com, Rabu (2/1).
Sebelumnya, kasus sejenis dengan dampak pembakaran rumah terjadi di Desa Parangina Kecamatan Sape, akhir tahun lalu. Korban Arjuna dibacok pada bagian leher dan kaki oleh Burhan. Keluarga Arjuna dari Naru Barat bereaksi keras dan mendatangi rumah oknum itu dan merusaknya.
Tidak hanya itu, rumah kakak Burhan, Khalik, juga terkena imbasnya dan dibakar. Tidak ada reaksi warga Parangina terhadap kejadian itu, karena emosi massa hanya tertuju pada mereka yang diduga pelakunya.
Kini, Burhan mendekam di tahanan dan menunggu proses hukum selanjutnya. (BE.20/BE.12)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.