Connect with us

Ketik yang Anda cari

Peristiwa

Menikmati Air Terjun Kanduru di Lambitu

Minggu (6/1) pagi, Bimakini.com diajak anggota Sat Pol PP  Kabupaten Bima, Agus, menjelajahi lereng gunung Lambitu. Menyaksikan dari dekat indahnya air terjun Kanduru di Desa Teta Kecamatan Lambitu. Kondisi jalan yang rusak dan mendaki mengharuskan kami turun dari sepeda motor, jalan kaki. Bagaimana pesona air terjun Kanduru? Berikut catatan HM. Nasir Ali.

Menyusuri jalan mendaki dan berliku-liku memang melelahkan. Badan terasa pegal, tetapi suasana ketenangan alam dengan rindangan pohon sonokeling dan pohon lain yang berjejer rapi disepanjang jalan, sangat mengasyikan. Sisa-sisa embun pagi masih terlihat menempel indah pada dedaunan pohon, sementara sinar mentari pagi membias menembus di sela-sela rindangan pohon. Beberapa warga yang berjalan santai sekitar pegunungan menyapa ramah.
Agus, yang lahir di Kecamatan itu tidak lagi sungkan dengan warga setempat. Kecuali saya, masih terasa asing. Apalagi, mereka memiliki bahasa ibu yang merupakan kekhususan etnis Talalawi yang dihuni sekitar enam ribu jiwa.
    Namun, saya hanya bisa tersenyum ramah sebagai bahasa tubuh yang tulus dan  gampang dipahami. Saya memang penasaran dengan air terjun Kanduru. Lokasi itu belum terjamah oleh para wisata yang suka  menikmati panorama alam nan indah. Di sana orang akan merasakan sejuknya semburan hawa air sekitar lokasi itu. Duh, ingin rasanya berlama-lama bermanja dengan alam sekitar Doro Nae Lambitu.
    Perjuangan menuju air terjun tersebut cukup melelahkan dan penuh tantangan. Saya ditemani Agus dan Abdurrahman, usai memarkir kendaraan di semak-belukar harus berjalan kaki sejauh kira-kira dua hingga tiga ratus meter dari air terjun. Jalannya juga tidak mulus, berliku-liku, tetapi mesti ekstra berhati-hati karena banyak batu licin yang siap memelesetkan kaki pengunjung hingga terjungkal. Apalagi di musim hujan saat ini.
Bahkan, ada sebagian jalan setapak yang sempit, yang hanya cukup dilalui satu orang dan di sampingnya jurang dangkal yang menganga.
    Tidak hanya itu. Warga yang sudah terbiasa di lokasi itu enteng saja  melewati sungai dan bebatuan besar licin. Jika tak hati-hati, kaki bisa terpeleset dan cidera. Saya sendiri harus ekstra hati-hati, karena sedikit saja lengah bisa terpeleset. Karena itu, saya jalan pelan-pelan berjongkok sambil memegang batu agar tidak terpeleset. Namun, kelelahan berjalan jauh seolah terbayarkan dengan keindahan air terjun Kanduru yang belum banyak dijamah pengunjung. Di lokasi itu selain air terjun, di bawah ada aliran sungai yang terlihat keemas-emasan. Airnya  dingin dan segar. Air terjun di bawah tingginya sekitar 15 hingga 20 meter dan memliki hamparan bebatuan yang luas dan cadas.
Di sana, saya bersama warga setempat  mandi di bawah siraman air terjun yang deras dan mengabadikan momentum dengan kamera Ponsel dan kamera digital. Saya berteriak sekencang-kencangnya dibalik semburan air
terjun itu.
Menuju air terjun atas, masih harus menempuh perjalanan mendaki  sekitar beberapa kilometer lagi. Keinginan saya saat itu ingin melewati bagian atas agar bisa memandang ke bawah. Tetapi, dijanjikan lain kali saja karena harus jalan memutar dan mendaki sekitar 100 hingga 200 meter meter dari air terjun bawah. Keindahan air terjun dengan memandang ke atas cukup memikat dan membuyarkan dahaga mata.
Air terjunnya setinggi sekitar 15 hingga 20 meter, di depannya ada hamparan bebatuan dan tertana secara alami, sehingga air terjun bisa menyemburkan ratusan liter air perdetik tanpa henti hingga menyentuh bebatuan di bawah.
    Agus mengaku, lokasi itu hanya sebagian kecil saja yang pernah ke sini. Baru dua tahun terakhir ada jalan kecil yang dirintis, terutama saluran irigasi yang dibuat untuk kebutuhan air bagi petani bawang putih di Desa Teta. Namun, jika Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima menjadikan lokasi ini untuk para wisata maka lokasi ini akan menjadi alternatif pilihan yang tepat untuk pariwisata alam.
    Sayang, Kepala Desa dan Sekretaris Desa setempat saja mengaku tidak tahu mengenai keberadaan  air terjun  Kanduru di Desa Teta Lambitu Kabupaten Bima yang masih “perawan”. 
“Wisata alam yang masih ‘perawan’ dan menyegarkan,” ujar Agus di lokasi.
Di Desa Teta, selain ada wisata alam air terjun Kanduru, masih ada lagi yang menarik dan unik yakni mata air Ntimbo dan Moti Lembo. Mada Oi Limbo memiliki kekhasan karena airnya agak kecut. Air ini sudah banyak warga Kecamatan Lain atau Kabupaten lain yang khusus datang ke sini ingin mandi dan mencicipi air unik ini.
Saya biasa harus minum air masak atau air mineral, tetapi setelah meminum air ini badan jadi segar kembali dan sama sekali perut saya tidak kembung seperti meminum air biasa. Konon, air ini pernah diteliti oleh warga luar negeri saat Program Plan Internasional beroperasi di Kecamatan Lambitu tahun 90-an hingga 2003.
  Ada enam khasiat dari air itu, yakni sama sekali tidak ada bakteri dalam air itu, meski disimpan selama seminggu. Warga setempat tidak ada yang sakit gatal-gatal atau kudisan. Selain itu warga jarang yang mengalami sakit rematik. Bagi orang yang mabuk dalam perjalanan jauh, setelah minum air ini tidak akan mabuk. Penyakit asma, dan lainnya.
Nah, Anda penasaran kan? Segera bersiap menyusuri panorama Lambitu untuk menjangkau Kanduru. (*) 
 

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Pendidikan

Bima, Bimakini.com.- Selain bertugas mengatur lalulintas, Sat Lantas Polres Bima juga peduli  terhadap  kegiatan lainnya. Seperti saat ini,  dalam kegiatan Polisi Peduli Pelajar. Mereka...

Peristiwa

Perairan laut selatan, khususnya di Kecamatan Langudu menyimpan daya tarik luar biasa.  Pantai Pusu Desa Pusu, memang sebelumnya cukup terisolir. Menjamah tempat ini, jalurnya...

Peristiwa

Bimakini.com.- Terminal menjadi titik pertemuan masyarakat pengguna layanan transportasi. Tidak hanya masyarakat lokal juga para pendatang yang menggunakan layanan terminal. Karena itu, terminal harus...

Peristiwa

Kota Bima, Bimkini.com.- Sekitar 50 anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) mengikuti pelatihan koramil model.  Sebelumnya mereka mengikuti materi ruangan atau teori, kemarin mereka mendapat...

Olahraga & Kesehatan

Kota Bima, Bimakini.com.- Kota Bima akan menjadi tuan rumah Penyelenggaraan Tinju Amatir Yunior and Youth Danrem Wira Bhakti.  Kejuaraan ini akan dilangsungkan 10 hHingga...