Connect with us

Ketik yang Anda cari

Pendidikan

Pembangunan USB SMPN 2 Lambitu Mencapai 75 Persen

Bima, Bimakini.com.-Pelaksanaan pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) SMPN 2 Lambitu hingga kini mencapai 75 persen. Sebanyak 20 lebih tenaga kerja sedang dipacu untuk merampungkan pembangunan itu hingga bulan Februari mendatang.

    Pantauan Bimakini.com, Minggu (6/1), enam ruangan kelas, ruangan kantor, perpustakaan, ruangan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), mushalla, dan kakus, sudah hampir rampung, tinggal lantai dan pemasangan pintu dan jendela. Namun, untuk mushalla sedang memasang atapnya. Bahkan, pintu pagar sekolah lebih awal dibangun.
    Mandor pembangunan USB SMPN 2 Lambitu, Syamsudin, mengaku pengerjaan pembangunan itu dapat dirampungkan hingga bulan Pebruari mendatang. Apalagi, tidak ada kendala yang berarti karena tidak lagi takut akan hujan. Semua atap sekolah dengan menggunakan multi rum sudah dirampungkan.
    “Kita tinggal merampungkan pemasangan keramik, jendela, dan pintu. Kecuali mushalla sekolah akan dirampungkan dalam beberapa pekan ini,” ujarnya di sekolah setempat, Minggu.
    Hal senada dikemukakan Konsultan PT Griksa Cipta, Amir. Dua pekan terakhir  pekerja terus dipacu dan berkonsentrasi menyelesaikan tahapan kerja karena sebagian pekerja ada yang bercocok tanam. Namun, sekitar 20 pekerja harus tetap melakukan kegiatan, terutama menyelesaikan pemasangan keramik, pintu dan jendela.
    “Kita bagi kegiatan pekerja untuk menyelesaikan masing-masing satu lokal ruangan bangunan,” katanya.
    Keseluruhan ruangan, katanya, ada enam ruangan kelas, masing-masing satu ruangan kantor dan kepala sekolah, UKS, Mushalla, dan WC. “Kalau tidak ada halangan, kita yakin seluruhnya dapat dirampungkan hingga bulan Pebruari dan bulan Maret ruangan itu sudah dapat digunakan  untuk ujian sekolah dan Ujian Nasional,” katanya di sekolah setempat, Minggu.
    Pelaksanaan pembangunan itu, katanya, menghabiskan anggaran anggaran senilai Rp1,997 miliar lebih.
    Kepala UPT Dinas Dikpora Kecamatan Lambitu, HM. Said, S.Pd, mengatakan, tahun anggaran 2012 merupakan tahun yang menggembirakan bagi jajaran pendidikan di Kecamatan Lambitu karena tahun itu ada empat sekolah dasar (SD) yang mendapatkan rehab ruangan kelas dari Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang pendidikan dengan nilai sekitar Rp70 juta hingga Rp100 juta.
    “Anggaran rehab itu semua diswakelolakan oleh pihak sekolah,” ujarnya di Lambitu, Minggu.
    Demikian juga dengan SMP dan SMA selain mendapatkan paket proyek USB SMPN 2 Lambitu juga rehab ruangan kelas, perpustakaan, dan ruangan laboratorium untuk SMP dan SMA. Dana rehab itu dari block grant. Bukan hanya itu, pembangunan kantor UPT Dinas Dikpora juga sudah rampung dan sudah bisa digunakan.
    “Kita bersyukur perhatian Pemerintah Kabupaten Bima dan berharap tahun ini masih mengucurkan dana rehab untuk beberapa sekolah lainnya, terutama yang belum mendapatkan dana rehab dan mutu,” katanya. (BE.13)
 

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Pemerintahan

Bima, Bimakini.- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima optimis realisasi kemajuan fisik proyek yang bersumber dari APBD Kabupaten Bima tahun anggaran 2017  mencapai 90 persen hingga akhir Desember...

Pemerintahan

Kota Bima, Bimakini.com.- Asa dan karya pembangunan wilayah Kota Bima selama ini tidaklah sesuka hati.  Tetapi, merujuk pada kondisi ttopografi wilayah. Semua dibangun tanpa...

Politik

Dompu, Bimakini.com.- Sebagai tindaklanjut Silaturrahmi Lintas Aktor se Kabupaten Dompu, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Nggahi Rawi Pahu menggelar Pilkada Damai Go to School. Kegiatan...

Politik

Bima, Bimakini.com.- Pasangan calon nomor urut 4, Indah Damayanti Putri-Dahlan,  Selasa (1/9/2015)  mengunjungui Kecamatan Lambitu. Pasangan Idola ini  bertemu  masyarakat Desa Kaboro, Desa Sambori,...

Peristiwa

Dompu, Bimakini.- Ini akibat dari musim kemarau panjang yang kini dialami masyarakat Kabupaten Dompu. Penurunan kapasitas air di wilayah itu kini hingga 40 persen.