Connect with us

Ketik yang Anda cari

Peristiwa

Penanganan Lengge Nae Dikeluhkan

Bima, Bimakini.com.-Warga Kecamatan Wawo mengeluhkan penanganan Lengge Nae. Kini kondisinya tidak terurus, menjadi areal nyaman bagi kambing. Soalnya, tempat umum itu dibiarkan terbukan tanpa dipagar.

Padahal, setiap kali digunakan untuk acara resepsi pernikahan yang berhajat harus membayar jutaan rupiah.
    Pantauan Bimakini.com, Selasa (1/1), pada malam hari Lengge Nae itu menjadi kandang belasan kambing, sehingga bau kencing dan berak kambing bertebaran di lantai. Apalagi, tempat itu belum ada penjaga dan pagar sementara dan permanen.
    Kepala Desa Maria, Annas H. Abbas, membenarkan banyak keluhan warga mengenai penanganan Lengge Nae Wawo, terutama lantau yang dipenuhi kotoran kambing. Padahal, tempat itu memiliki pemasukan yang terbilang lumayan, tetapi warga menanyakan alokasi dana yang diperoleh selama ini.
    “Kita juga sesalkan kenapa dana sewa gedung untuk pernikahan selama ini tidak digunakan untuk membuat pagar, sementara agar kambing tidak menginap di tempat itu,” ujarnya di Wawo, Selasa (1/1).
    Kondisi Lengge Nae seperti itu, terangnya, sangat disesalkan karena wibawa Kecamatan Wawo terlihat pada penanganan tempat umum. Namun, saat ini seakan tidak diperhatikan.
    Dia berharap Camat Wawo, Drs. Muhammad Rum, M.Si, memerhatikan masalah itu karena banyak keluhan masyarakat berkaitan dengan penanganan fasilitas itu. Warga menyangka penanganan masalah itu oleh Pemerintah Desa Maria, padahal bukan. “Saya sendiri hingga kini belum tahu kantor mana yang mengurus masalah itu, termasuk yang menerima biaya sewa gedung Paruga (Lengge) Nae,” katanya.
    Satu kali penggunaan, katanya, sekitar Rp1 juta hingga Rp2 juta. Namun, untuk membuat pagar sementara saja tidak mampu. Termasuk penjaga gedung itu.
“Kita berharap tahun 2013 ini pemeliharaan dan pemagaran gedung itu secepatnya disealisasikan agar penyewa gedung tidak mengeluhkan kotornya Paruga Nae Wawo,” katanya. (BE.13)
 

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Peristiwa

Sape, Bimakini.com.- Berbeda dengan orang dewasa, anak-anak lebih sensitif dan rentan terhadap trauma akibat bencana. Hal itu bisa mempengaruhi mental mereka hingga dewasa.

Peristiwa

Kota Bima, Bimakini.com.-Warga Ndano Nae Kelurahan Ntobo menanti  sentuhan Pemerintah Kota Bima. Masalahnya, lingkungan yang dihuni sekitar 100 Kepala Keluarga (KK) itu hingga kini...

Pemerintahan

Bima, Bimakini.com.- Terus berlanjutnya konflik di wilayah Bima dinilai sebagai “produk” tidak adanya komitmen dari Pemerintah Daerah dalam menyelesaikan masalah sosial. Konflik yang terjadi...

Pemerintahan

Kota Bima, Bimakini.com.- Wali Kota Bima, HM. Qurais, mengatakan  kompleksitas permasalahan kemiskinan membutuhkan intervensi semua pihak secara bersama dan terkoordinasi. Namun, penanganannya selama ini...