Kota Bima, Bimakini.com.- Untung tidak dapat diraih, malang tidak dapat dielak. Pepatah yang mewakili peristiwa yang menimpa Hamzah (30) dan Yusuf Ramli (29) ini. Pengojek asal Kelurahan Penanae dan pekerja asal Provinsi NTT ini terkapar di jalan raya, Jumat (25/1) sekitar pukul 09.00 WITA akibat kecelakaan lalulintas yang dialaminya di samping kampus STAI Muhammadiyah Bima.
Keduanya dilarikan ke Puskesmas Asakota karena mengalami sejumah lukan memar dan sebagian tubuh sulit digerakkan.Hamzah menceritakan, saat itu hendak mengantar penumpang bekerja di perempatan Santi. Saat melintas ke arah Timur, di depan kampus STAI Muhammadiyah Bima tiba-tiba mobil berhenti di depan. “Jarak antara saya dengan mobil tersebut sekitar lima meter,” ungkapnya.
Setelah berhenti, supir mobil tersebut membuka pintu mobil sebelah kananya. Kontan saja pintu mobil yang tiba-tiba terbuka tersebut ditabraknya. “Saya tidak menyangka sopirnya membuka pintu mobil, padahal kendaraan lagi ramai,” katanya.
Akibatnya, bersama penumpangnya terjerembab di aspal setelah menabrak pintu mobil. Peristiwa itu menyebabkan luka memar dan sebagian anggota tubuh sulit digerakkan. “Punggung saya sakit, seperti patah,” ujar Yusuf.
Tangan kiri Hamzah tidak bisa digerakkan. Hingga beberapa lama ditunggu, pemilik mobil yang ditengari bernama Fuad belum datang menjenguk korban. Padahal, berjanji akan menanggung semua pengobatan korban. “Pemilik mobi mengaku bersalah dan siap berdamai dengan menanggung semua biaya pengobatan kami,” ujar Hamzah.
Ketika dihubungi via HP, Fuad tidak memberikan jawabannya. (BE.14)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.