Kota Bima, Bimakini.com.-Petani pada beberapa kawasan di Desa Sari Kecamatan Sape Kabupaten Bima mengeluhkan keterlanbatan pasokan pupuk di desa itu. Masalahnya, dalam dua pekan terakhir, tanaman padi di sawah dan tegalan sangat membutuhkan pasokan pupuk.
Warga Desa Sari, M. Tohir, mengaku, saat ini usia tanaman padi sudah hampir sebulan dan sedang membutuhkan pasokan pupuk. Namun, pasokan itu belum disalurkan oleh pengecer, sehingga petani meradang karena menantikan pasokan pupuk secepatnya sampai ke tangan petani.
“Saat ini kebanyakan petani yang menanam padi di tegalan sedang menunggu pasokan pupuk. Namun, hingga sebagian besar petani belum mendapatkan pupuk yang diharapkan,” ujarnya di Wawo, Rabu (2/1).
Kondisi seperti itu, katanya, kerap dialami petani, terutama petani padi di tegalan. Terkadang juga kedatangan pupuk setelah tanaman sudah besar. Padahal, yang paling dibutuhkan adalah pada saat berusia tanaman sekitar 20 hari hingga satu bulan, setelah itu akan dilakukan pemupukan tahap kedua.
“Kita berharap distributor pupuk bersubsidi memermudah penyaluran pupuk karena pupuk dibutuhkan petani pada saat yang tepat sehingga tepat sasaran,” katanya.
Hal senada dikemukakan petani lain, Suaeb. Untuk menunjang peningkatan produksi padi maka perlu dilakukan pemupukan sesuai usia tanaman. Tentu dengan dosis yang sesuai kadar yang dibutuhkan. Melalui pengalaman yang dilakukan selama ini tanaman padi akan subur jika diberikan pupuk sesuai dengan masa pertumbuhan tanaman.
“Kalau telat pemberian hasilnya pasti tidak maksimal, apalagi kalau usia tanaman sudah lebih dari sebulan,” katanya.
Oleh karena itu, katanya, diharapkan pengecer pupuk untuk terus memantau kebutuhan pupuk yang dinantikan petani. Mereka harus ‘turun lapangan’ untuk mengetahui lokasi mana saja tanaman padi yang sedang membutuhkan pemupukan, sehingga perlu secepatnya disalurkan pupuk.
“Nanti kalau terlalu lama menunggu petani akan merugi karena pasokan pupuk tidak lagi efektif untuk perkembangan tanaman,” katanya. (BE.13)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.