BimaBimakini.com.-Warga Desa Talabiu Kecamatan Woha mengeluhkan kelangkaan pupuk di wilayah itu. Apalagi, usia tanaman padi sedang membutuhkan pupuk. Beberapa pengecer hanya menjual pupuk yang merah, sedangkan yang dibutuhkan petani adalah pupuk urea.
Pantauan Bimeks, Sabtu (12/1), beberapa kawasan yang belum mendapatkan pasokan pupuk adalah di So Temba Nggaro dan Ipalimbu. Beberapa kawasan lain juga hampir mengeluhkan kelangkaan pupuk, terutama jenis pupuk urea.
Petani di So Temba Nggaro Desa Talabiu, Ishaka, mengaku satu minggu terakhir petani masih kesulitan mencari pupuk, terutama pupuk urea, sedangkan jenis lain memang tetap ada stoknya, tetapi yang dicari oleh petani adalah pupuk urea. “Kita nggak mau membeli hanya pupuk TSP, KCL, dan lainnya, tetapi harus ada pupuk urea yang dibutuhkan petani,” ujarnya di Desa Talabiu, Sabtu.
Sejumlah petani, katanya, sudah keliling pada pengecer tetapi selalu disodorkan pupuk yang berwarna merah itu. Padahal, yang dibutuhkan adalah campuran beberapa jenis pupuk. “Karena kebiasaan kita sebagai petani dalam campuran itu harus ada pupuk urea,” katanya.
Dia berharap distributor secepatnya mengirimkan pupuk jenis urea agar petani bisa menebarkan pupuk itu pada lahan pertanian.
Hal senada dikemukakan warga lain di So Ipa Limbu, Usman. Dia berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima agar selalu memerhatikan pendistribusian pupuk agar sampai kepada masyarakat petani, terutama pengawasan terhadap standar harga tertinggi (HET) pupuk bersubsidi.
“Ini penting dilakukan agar petani bisa mendapatkan pupuk dengan mudah dengan harga yang terjangkau,” katanya di Talabiu, Sabtu. (BE.13)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.