Dompu, Bimakini.com.-Puluhan pendukung calon kepala desa Bara Kecamatan Woja yang kalah saat Pilkades lalu, Senin siang, memrotes dan menghalangi proses pelantikan. Situasi pun sempat tegang. Akibatnya, lokasi pelantikan Kades Bara terpilih, Tasrif, SE, yang sedianya dilakukan di aula Camat Woja terpaksa dipindahkan ke lokasi lainnya. Tasrif pun dikukuhkan di Pendopo Bupati oleh Camat Woja, Kamarudin, SH.
Awalnya, antara Camat Woja, Kepala BPMD Dompu, dan beberapa pejabat terkaitnya bernegosiasi dengan perwakilan masyarakat pendukung Kades yang kalah pada Pilkades Bara. Namun, setelah beberapa saat bernegosiasi, tidak ada kesepakatan. Pemerintah tetap bersikukuh akan melantik Kades terpilih, masalah proses hukum menyilakan pendukung Kades yang kalah agar menggugatnya.
“Kita tetap akan melantik, karena itu sudah menjadi keputusan pemerintah,” ujar Sekretaris Camat Woja, Kamarudin, SH, kepada wartawan.
Karena tidak ada kata sepakat, perwakilan warga pendukung calon Kades yang kalah keluar dan berorasi di halaman kantor Kecamatan Woja. Mereka menolak pelantikan sebelum keputusan Pengadilan Negeri Dompu.
Dalam orasinya, Sunadi, yang juga calon kepala Desa Bara yang kalah mengatakan pemerintah harus mengacu pada Perda Nomor 5 Tahun 2010 tentang pencalonan, pemilihan, dan pelantikan Kades. Dalam pasal 30, dinyatakan sebelum ada keputusan Pengadilan tentang gugatan yang diajukan oleh pihak yang menggugat belum bisa dihelat pelantikan. “Kita minta waktu hanya empat belas hari,” ujarnya disambut teriakan massa pendukungnya.
Jadwal pelantikan yang sedianya dilakukan pada pukul 09.30 WITA, akhirnya molor. Bahkan, tidak ada tanda-tanda puluhan aparat keamanan dari Kodim 1614 Dompu dan Polres Dompu ikut berada di lokasi pelantikan untuk berjaga. Bahkan, terlihat situasi memanas antara pendukung kades yang menang dan yang kalah. Mereka saling mengejek.
Dandim dan Kapolres Dompu juga terlihat ikut memantau kondisi di kantor Kecamatan Woja. Nnamun, setelah beberapa saat dikabarkan kalau Kades Bara yang akan dilantik kekuar lewat pintu belakang kantor menuju ke Pendopo untuk dilantik. Bukan saja para pendukung yang kalah terkecoh, para wartawan pun tidak tahu kalau acara pelantikan Kades Bara sudah dilakukan di Pendopo.
Pelantikan itu dilakukan oleh Camat Woja, Kamarudin, SH, disaksikan oleh Wakil Bupati Dompu dan pejabat Pemkab Dompu lainnya.
Setelah mendengar informasi itu, warga pendukung kades yang kalah menuju Pendopo menggunakan truk dan sepeda motor. Namun, sampai di sana acara pelantikan sudah selesai.
Nah, karena kecewa massa pendukung Kades yang kalah pulang ke Bara dan ingin menduduki kantor desa.
Sunadi pun di depan kantor Desa Bara dalam orasinya berjanji akan tetap menjadi Kades karena bukti-bukti kecurangan Kades terpilih sudah dipegangnya. Bahkan, meminta agar Kades yang baru dilantik tidak berkantor di Bara, tetapi di kantor Kecamatan.
Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, puluhan aparat dari Polres dan TNI dibantu Pol PP berjaga-jaga di Bara. Hingga pukul 14.30 WITA, terlihat kantor desa masih dipadati pendukung Kades yang kalah. Polisi dan TNI juga mengamankan. (BE.15)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.