Bima, Bimakini.com.-Meskipun terbilang berada di wilayah pelosok, Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 5 Sape Kabupaten Bima memiliki atensi khusus terhadap peningkatan mutu. Secara berkala, sekolah setempat terus menggenjot kualitas pendidik dan siswa.
Kepala SMPN 5 Sape, Syarifuddin, S.Pd.Mat, mengatakan, berbeda dengan sekolah lain, secara umum hal utama yang digenjot sekolah setempat adalah meningkatkan kompetensi guru, sehingga diharapkan berpengaruh terhadap siswa. “Semakin bagus kompetensi dan kualitas guru, maka output-nya juga semakin jelas terhadap siswa, sehingga fokus utama kami selalu berupaya meningkatkan mutu,” ujarnya, akhir pekan lalu.
Diakuinya, hampir sama dengan sekolah baru lain yang berada di wilayah pinggiran, SMPN 5 juga diharapkan persoalan finansial dan kurangnya dukungan dari komite atau orangtua siswa. Namun, hal itu selalu bisa diantisipasi sekolah dengan mengelola Bantuan Operasional Sekolah (BOS) secara tepat. Selama ini andalan sekolah hanya pada BOS, namun pihak sekolah berupaya memaksimalkan anggaran itu untuk meningkatkan mutu, sehingga ada hasil jelas yang dirasakan murid dan orangtua.
“Harapan kami orangtua atau masyarakat puas melihat prestasi yang diraih siswa kami,” ungkap pria yang pernah bertugas di Kupang NTT ini.
Diakuinya, belum lama ini siswa SMPN 5 berhasil masuk 10 besar dan juara 6 olimpiade Sains tingkat Pulau Sumbawa memeringati Hari Amal Bakti (HAB) yang digelar Kementerian Agama (Kemnag) Kota Bima.
“Kami puas dengan prestasi siswa kami, karena tidak mudah masuk level enam, apalagi diikuti siswa dari Sumbawa, Dompu dan Bima. Itu semua tidak berkat kerja guru. Tenaga pendidik kami output dari pulau Jawa dan Makassar, sebagian Mataram, hampir tidak ada lulusan dari Bima, karena mutu yang kami pertimbangkan,” katanya. (BE.17)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.