Bima, Bimakini.com.- Warga Satuan Pemukiman II Transmigrasi Oi Panihi Kecamatan Tambora Kabupaten Bima, Abdullah Idris (60), ditemukan tewas di dasar sungai kering tidak jauh dari pemukiman transmigran di So Doro Mbolo Desa Oi Panihi. Peristiwa yang menimpa pria asal Desa Sakuru Kecamatan Monta Kabupaten Bima itu terjadi Kamis (17/1) lalu.
Korban pertamakali ditemukan Muhajir, warga asal Lombok, yang juga bermukim di transmigrasi tersebut sekitar pukul 18.00 WITA. Korban terjatuh pada kedalaman 20 meter saat melintasi jembatan darurat ketika hendak menuju ladangnya.
Kepala Dusun Doro Mbolo, Sarujin, menceritakan warganya tersebut setiap hari pergi ke gunung untuk menjaga ladangnya. Sebelum sampai, dia melintasi jembatan darurat berupa batang kayu di atas sungai kering sedalam 20 meter. Hari itu, korban berangkat lebih pagi karena harus memupuk tanaman padi.
Katanyam sambil memikul beberap karung pupuk, korban melintas di jembatan darurat tersebut. Diduga korban tergelincir karena permukaan kayu pijakan licin setelah diguyur hujan malam harinya. Korban ditemukan sudah tidak bernyawa di dasar sungai dalam kondisi leher patah dan keluar darah dari telinganya.
“Warga asal Lombok bernama Muhajir yang melintas di tempat yang sama melihat ada korban di dasar sungai, kemudian memberitahu saya,” ujarmya di Jatiwangi, Sabtu (19/1) lalu.
Penemuan korban, sambung Sarujin, juga tidak sengaja karena dalamnya sungai dan saat itu hari mulai gelap. Muhajir curiga karena saat melintasi jembatan melihat ada karung putih di dasar sungai dan pegangan jembatan patah.
Karena penasaran, dia kemudian memastikan benda di dasar sungai dan melihat dari dekat. Dia pun kaget karena melihat ada sesosok tubuh dekat karung tersebut yang ternyata Abdullah.
Korban pun dievakuasi oleh warga bersama anggota Polsek dan Koramil Tambora. Karena dalamnya sungai korban tidak bisa dievakuasi di tempatnya jatuh, melainkan harus menyusuri sungai hingga menemukan lokasi yang landai untuk mengeluarkan korban.
“Beruntung sungai lagi tidak banjir, sehingga korban tidak terlelu sulit dievakuasi,” ujar Kades Oi Panihi, Junaid, yang turun mengangkat korban.
Korban kemudian diperiksa oleh tim medis Puskesmas Tambora untuk memastikan kondisinya. Rupanya, korban telah meninggal sebelum ditemukan warga. Korban kemudian dipulangkan ke tempat asalnya di Sakuru.
Korban yang sudah lebih dari 10 tahun menjadi transmigran di Tambora, dia meninggalkan istri yang sedang hamil muda dan dua anak. (BE.14)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.