Dompu, Bimakini.com.- Warga lingkungan Soriwono Kelurahan Potu Kabupaten Dompu, Ismail (26), yang tenggelam saat mandi di sungai belakang rumahnya, Selasa (8/1) sore lalu, akhirnya ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa. Mayat pria lajang itu ditemukan di sungai belakang SMA HOS Cokroaminoto Dompu, lingkungan Karijawa Selatan Kelurahan Karijawa sekitar pukul 23.00 WITA. Atau sekitar 1 kilometer (Km) dari sungai tempatnya mandi.
Mayat korban ditemukan warga Potu, Ekson, dan sejumlah tim SAR STIE Yapis Dompu. Sebelumnya, sekitar enam jam menyisir alur sungai itu. Korban yang sudah tewas dengan sejumlah luka lebam pada wajah dan tubuhnya diduga akibat hantaman batu. Korban digotong menggunakan perahu karet menuju rumah duka dengan jalan kaki.
Pantauan Bimakini.com, ratusan warga Potu memadati jalanan mengikuti iringan mayat korban. Warga lingkungan Karijawa pun terlihat ramai memadati sisi jalan menyaksikan iringan korban yang digotong warga Potu.
Suasana haru terasa saat itu. Bahkan, pengendara yang melintas, mengurungkan perjalanan demi melihat korban insiden tragis ini.
Ekson, mengaku korban ditemukan di dasar sungai belakang SMA HOS Cokroaminoto dengan jarak sekitar 1 Km dari TKP awal. Kedalaman sungai tempat mayat korban tersangkut, sekitar leher orang dewasa.
Korban, kata pria berambut gondrong ini, ditemukan melalui sentuhan kakinya yang saat itu sedang mencari pada bagian bahu. Sontak, Ekson kaget bercampur takut memanggil sejumlah rekan yang juga mencari. “Saya kaget campur takut. Saat kaki saya menyentuh korban, saya langsung berteriak memanggil yang lainnya,” ujar Ekson di rumah duka, Selasa malam lalu.
Ketika beberapa mahasiswa STIE Yapis Dompu mengamini teriakannya, baru mayat korban diangkat. Kendati kedinginan setelah menyelam sekitar enam jam mencari korban, Ekson mengaku terharu. “Saya tidak berpikir apa-apa lagi. Walaupun kedinginan dan sedikit takut, tapi niat untuk mencari korban sampai ketemu, pantang surut. Allhamdulillah setelah berjuang bersama warga dan mahasiswa, korban dapat ditemukan meski sudah tewas,” ujarnya.
Anggota tim SAR STIE Yapis Dompu, Jimi, mengaku, korban ditemukan dengan sejumlah luka pada bagian kepala dan memar pada sejumlah anggota tubuh lainnya. Luka itu dinilai akibat benturan, karena korban terseret arus sungai sekitar 1 Km.
Insiden itu menyita perhatian seluruh warga Potu. Warga memadati akses jalan depan rumah korban untuk melihat dan menyampaikan keprihatinan mereka. Pencarian korban, sempat dilakukan secara tradisional dengan memukul gendang dan tampi beras pada sepanjang alur sungai.
Suasana duka menyelimuti keluarga korban. Isak-tangis keluarga dan kerabat, tidak tertahankan saat itu. Korban dimakamkan Rabu siang. (BE.19)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
