Bima, Bimakini.com.- Melindungi sumber mataair dan gemar menghijaukan lahan menjadi agenda utama dalam menjaga kelestarian hutan di Kecamatan Lambitu. Bahkan, jajaran Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Kehutanan setempat alam membuat peta zona aman untuk melindungi beberapa sumber mataair yang dibutuhkan masyarakat setempat.
Kepala UPT Dinas Kehutanan Kecamatan Lambitu, Agus Salim, ingin mendata beberapa sumber mataair di Lambitu, sekaligus membuat zona aman dengan menanam pohon pelindung yang merangsang untuk meningkatkan debit air, sehingga pada musim kemarau tetap ada untuk kebutuhan vital bagi kehidupan manusia dan hewan.
Katanya, beberapa bibit pohon, seperti kamiri, buah-buah, pohon pelindung, dan lainnya juga dikembangkan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. Upaya itu diharapkan dalam lima tahun ke depan bisa berproduksi. “Cara ini dapat mengalihkan kebiasaan warga yang berladang berpindah-pindah,” ujarnya via telepon seluler, Kamis (31/1).
Untuk memudahkan terwujudnya rencana itu, akan membentuk beberapa kelompok setiap desa, sekaligus melibatkan Kepala Desa agar memiliki program lima tahunan yang dapat meningkatkan ekonomi masyarakat. Contohnya, menanam kemiri dalam usia lima tahun sudah berproduksi, demikian juga tanaman buah-buahan, seperti apokat, rambutan, jeruk, duren, sawo, dan lain-lainnya.
“Selama ini kita hanya pintar menghabiskan anggaran, tetapi hasil yang diperoleh tidak bisa dinikmati oleh masyarakat dalam jangka waktu lama,” katanya.
Dikatakannya, Lambitu memiliki potensi alam luarbiasa dan beberapa lokasi bisa dijadikan tempat wisata alam, seperti air terjun Kanduru, mataair Kendu, dan lokasi lain yang hingga kini belum digarap dengan baik. “Masa orang Barat saja sudah berkunjung ke sana, sedangkan orang setempat belum tahu mengenai hal itu. Ini memrihatikan dan kita harus peduli mengenai hal ini,” katanya.
Dia berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima mendukung upaya menyadarkan masyarakat Lambitu untuk mencintai alam sekitarnya sekaligus menanam pohon produktif meningkatkan ekonomi masyarakat. (BE.13)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.