Bima, Bimakini.com.- Warga Kecamatan Lambitu merespons positif jika Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima, mengagendakan air terjun Kanduru di Desa Teta dijadikan salahsatu tempat wisata alam. Apalagi, lokasi itu sangat strategis untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan daerah wisata.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Kehutanan Kecamatan Lambitu, Agus Salim, berharap pemerintah agar menggarap beberapa tempat wisata alam di Lambitu sebagai objek wisata. Selama ini, warga Lambitu hanya mengandalkan pertanian tadah hujan yang kerap merusak alam. Namun, dengan rencana untuk memerhatikan air terjun dengan sendirinya zona sekitar lokasi akan dilestarikan agar debit air tetap besar.
“Disain pengembangan wisata alam itu harus dipikirkan, sekaligus diimplementasikan agar alam sekitar Doro Nae Lambitu tetap lestari,” ujarnya melalui telepon seluler, Jumat (11/1).
Di Lambitu, kata dia, bisa dikembangkan untuk daerah penghasil buah-buahan. Bayangkan, sejak puluhan tahun lalu tanaman rambutan bisa berproduksi, demikian juga dengan salak, apukat, duren, jeruk nipis, dan lainnya. Namun, belum ada yang serius melaksanakan program itu dengan target waktu hingga lima tahun harus berhasil.
“Sebagai Kepala UPT Kehutanan yang baru bertugas, saya akan mencoba mengembangkan berbagai tanaman, seperti kamiri, jambu mete, bibit buah-buahan, dan lainnya,” katanya.
Hal senada dikemukakan warga Desa Teta, Abdurrahman. Dia memiliki obsesi menjadikan Teta sebagai desa pariwisata sekaligus menjadikan desa yang maju yang mampu menghasilkan buah-buahan. Bayangkan, dengan tanaman rambutan dapat menghasilkan puluhan kilo buah-buahan, belum lagi apukat, dan lainnya.
Namun, katanya, selama ini orientasi warga hanya mengandalkan pertanian tadah hujan dengan kebiasaan membabat hutan. Mungkin dengan program baru itu dapat mengembalikan kelestarian hutan dan masyarakat tidak kekurangan pangan. (BE.13)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
