Bima, Bimakini.com.- Hujan lebat yang mengguyur wilayah Kabupaten Bima pada beberapa desa sepekan terakhir, menimbulkan banjir. Areal pemukiman warga pun terendam. Seperti yang terjadi di Desa Cenggu Kecamatan Belo.
Hampir sebagian besar pemukiman terendam banjir lumpur setinggi telapak kaki. Sumber banjir berasal dari rembesan air pada pegunungan sekitar pemukiman.
Warga Cenggu, Abdul Hamid (55), kepada Bimakini.com mengaku seperti kondisi sebelumnya, banjir kiriman rembesan air pegunungan tersebut menerjang pemukiman dan areal persawahan. Bahkan, banjir berturut-turut terjadi sejak empat hari lalu menerjang sejumlah pemukiman warga di Cenggu.
Dikatakannya, Minggu (17/2), banjir terjadi sejak pukul 15.00 WITA dan merangsek masuk ke rumah-rumah. Meski setinggi telapak kaki. Kondisi itu cukup merepotkan lantaran bercampur lumpur. Praktis kondisi itu menyebabkan warga bekerja membersihkan semua areal pemukiman.
Katanya, banjir menerjang sejumlah pemukiman pada sejumlah RT, mulai dari RT 8 hingga RT 12 di Dusun 4. Banjir pada hari ketiga tidak begitu besar. Pada hari kedua, banjir tingginya seukuran betis orang dewasa. Agar banjir tidak masuk kencang, harus memberi penghalang dengan memaku papan di pintu-pintu. Hanya saja, banjir ini tetap merepotkan karena aktivitas warga bertambah yakni membersihkan lingkungan.
Menurut Hamid, banjir ini terjadi karena hujan lebat yang turun beberapa hari terakhir. Banjir juga diakibatkan rembesan air dari gunung lantaran pemukiman setempat yang terletak di kaki gunung. Berkaitan dengan kondisi itu dia meminta agar Pemerintah lokal memerhatikan masalah drainase dan gorong-gorong agar air menghubungkan ke aliran sungai.
“Kalau ada drainase kami yakin tidak akan merembes hingga merendam pemukiman,” ujarnya melalui telepon seluler. (BE.20)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.