Bima, Bimakini.com.- Badan SAR Nasional (Basarnas) menyesalkan lambannya informasi yang sampai ke lembaga itu mengenai kehilangan Herman. Padahal, pencarian itu bisa dimintai bantuan kepada personel Basarnas.
“Baru kami tahu peristiwa ini setelah diberitahu oleh teman dari wartawan yang meliput di lokasi,” ujar Staf Operasional Basarnas, Firdaus, sebelum pemakaman Herman di pekuburan umum Maria, Sabtu (9/2).
Mendengar informasi itu, katanya, langsung meluncur dengan kendaraan pick up Basarnas dan membawa kantung mayat. Setelah di lokasi, membantu warga bersama aparat Kepolisian. “Kami langsung ikut membantu memasukan dalam kantung mayat dan mengevakuasi jasat korban,” katanya.
Dia meminta warga memberitahukan bila terjadi hal yang sama atau lainnya secepatnya menginformasikan kepada Basarnas soal kejadiannya di darat maupun laut. Sesulit apapun medannya, Basarnas tetap membantu masyarakat. Bahkan, kalau medannya sulit Basarnas akan meminta bantuan helikopter untuk mencari korban, sekaligus mengevakuasinya.
“Kami siap membantu warga kapan dan dimana, asalkan secepatnya diberitahu. Tugas kami adalah membantu dan tidak ingin merepotkan masyarakat,” katanya.
Saat evakuasi itu, pihaknya, mengerahkan tujuh personel dan mereka siap bekerja tanpa pamrih.
Kepala Desa Maria, Annas H. Abbas, mengaku, belum mengetahui tugas Basarnas itu termasuk mencari korban seperti itu. Oleh karena itu, perlu sosialisasi secara menyeluruh dan warga sangat membutuhkan bantuan seperti itu. “Kita bersyukur dengan kejadian ini dapat mengenal lebih dekat mengenai tugas dan fungsi Basarnas,” katanya.
Dia mengaku sejak tiga hari setelah kehilangan Herman diumumkan di masjid Besar Desa Maria, kemudian melaporkan ke Polsek Wawo. “Semoga ke depan kita menjalin kerjasama yang baik untuk Kecamatan Wawo dan Kabupaten Bima,” katanya. (BE.13)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
