Connect with us

Ketik yang Anda cari

Pemerintahan

Dishutbun Siapkan Sumur Resapan dan Teknologi Terasering

Kota Bima, Bimakini.com.-  Untuk mengantisipasi potensi banjir yang bisa terjadi setiap saat, terutama musim hujan, Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Kota Bima akan menyiapkan puluhan sumur resapan, teknologi penahan laju air dan lahan terasering.

Kepala Dishutbun Kota Bima, Ir. Julkifli, M.AP, mengisyaratkan sumur resapan akan dibuat pada puluhan titik setiap wilayah, sedangkan penahan air bisa diwujudkan dengan membuat lahan berjenjang atau tera sering, sehingga laju air dan potensi erosi bisa berkurang.
      “Kita mencoba membuat penahan dan beberapa titik sumur resapan, sehingga laju air dan erosi diperlambat, tidak langsung jos turun apalagi dengan volume kali kita yang kecil sekarang ini. Itu bisa dipersiapkan melalui dana alokasi khusus yang kita akan usulkan melalui Kementrian Kehutanan,” ujarnya Sarae, kemarin.
       Mantan Sekretaris DKP Kota Bima ini optimis, jika sumur resapan dan penahan laju air terwujud, maka potensi banjir meluap hingga pemukiman atau titik strategis di Kota Bima akan menurun. Selain program tersebut, Dishutbun juga terus berupaya mendorong respon positif dan partisipasi masyarakat menjaga lingkungan dan hutan melalui program Hutan Kebun Masyarakat (HKM).
     “Untuk HKM juga terus kita kembangkan, terutama di jalur Ncai Kapenta. Saat ini fokus kami juga masih berkaitan dengan rehabilitasi dan penghijauan dan alhamdulillan sejak ada hutan masyarakat ini kegiatan perambahan berkurang signifikan,” uarnya.
      Menurut Julkifli, secara umum setahun terakhir partisipasi dan perhatian masyarakat terhadap persoalan lingkungan dan hutan meningkat. Hal itu dilihat dari minat masyarakat melaksanakan penghijauan, bahkan Dishutbun kelabakan menyiapkan bibit.  “Kalau program penghijauan luar biasa berjalan terus sejak Gerakan Satu Miliar Pohon, partisipasi masyarakat luar biasa, kita malah kesulitan bibit karena tingginya perhatian masyarakat,” katanya.
        Disebutkannya, berdasarkan catatan SKPD setempat, trend kasus perusakan hutan (illegal logging) juga menurun. Tahun 2012 menurun menjadi empat kasus jika dibandingkan tahun sebelunya tujuh kasus. Sejumlah titik rawan perambahan hanya pada lokasi tertentu seperti di Kelurahan Lelamase dan perbatasan desa Ntonggu Kecamatan Palibelo Kabupaten Bima dengan Oi Mbo Kelurahan Kumbe Kecamatan Rasanae Timur Kota Bima.
       “Kalau kegiatan illegal logging menurun drastis sejak adanya HKM, karena dengan adanya kegiatna masyarakat itu mereka juga ikut mengawasi,” pungkasnya. (BE.17)
 

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

NTB

Mataram, Bimakini.- Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, sangat peduli dengan kepentingan masyarakatnya. Termasuk dengan pilihan berbagai teknologi yang ditawarkan dan yang akan diterapkan di...

Hukum & Kriminal

Bima, Bimakini.com.- Maraknya penjual petasan saat  bulan Ramadan   menjadi atensi aparat Kepolisian. Selain meresahkan masyarakat yang sedang beribadah, juga membahayakan.

Hukum & Kriminal

Bima, Bimakini.com.-  Kontroversi pembagian los pasar Tente semakin meruncing saja. Pembahasan yang berkali-kali dilakukan, belum menemukan titik temu penyelesaian. Aksi demo saling menyuarakan aspirasi...

Peristiwa

Perairan laut selatan, khususnya di Kecamatan Langudu menyimpan daya tarik luar biasa.  Pantai Pusu Desa Pusu, memang sebelumnya cukup terisolir. Menjamah tempat ini, jalurnya...

Opini

 Oleh: Musthofa Umar, S. Ag, M.Pd.I (Tulisan ini disampaikan pada Tausiyah PC PMII Bima di Masjid Al Anshor Penatoi – Kota Bima)  Berdasarkan tinjauan...