MESKI dikritik oleh Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan NTB, namun Dinas Pendidikan, Pemuda, Olahraga Kabupaten Dompu tetap menghelat ujian para calon Kepala Sekolah pada berbagai tingkatan. Hasilnya diumumkan Jumat pekan lalu. Sebanyak 83 orang lulus dari total 320 peserta. Sebagian di anta¬ranya lulus dengan status ‘sangat memuaskan’. Mereka masih akan dibekali dengan berbagai wawasan agar semakin siap ketika diberi amanah memimpin lembaga.
Soal kritik LPMP adalah satu sisi yang tetap perlu diperhatikan untuk mendpatkan hasil yang lebih men¬jamin. Masalahnya, gelaran ujian oleh Dinas Dikpora bisa dicurigai tidak independen karena beragam kepen¬tingan bisa saja bermain. Apalagi, Kadis dibawah kendali pejabat politik. Kritik LPMP dapat diposisikan di titik ini. Pada sisi lain, setidaknya hasil ujian itu bisa dijadikan acuan untuk pembenahan. Yakni meman¬tapkan persiapan bagi mereka yang lulus melalui berbagai media pening¬katan kapasitas dan wawasan. Ber¬henti hanya pada ujian saja tidak akan sempurna. Berbagai gerakan peru¬bahan sekitar memerluka daya antisipasi Kasek untuk membawa lembaga menuju level yang lebih tinggi. Hasil ujian itu pula, sebaiknya tidak lagi ‘diotak-atik, apalagi menyodorkan nama lain secara tiba-tiba.
Mengerucutnya angka 83 dari 320 orang sesuai patokan kriteria kelulusan, mengindikasikan bahwa barisan pendidik masih memerlukan penambahan kapasitas untuk pendi¬dikan Dompu yang lebih baik. Pemerintah Daerah masih perlu memotivasi para guru, atau guru itu sendiri berinisiatif mencari pola pengembangan diri agar berseiringan dengan tuntutan pendidikan masa kini. Tanpa kemampuan mengakse¬lerasi dinamika aktual, terutama seputar pendidikan, maka calon Kasek akan kehilangan inti kehadirannya.
Kita mengharapkan ada suasana lain dalam dunia pendidikan Dompu melalui barisan guru yang lulus tes itu. Mereka diharapkan menjadi penentu kemajuan melalui sentuhan kebi¬jakan dan pedenkatannya. Semoga. (*)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.