Kota Bima, Bimakini.com.- Menjaga silaturrahmi dengan sesama manusia merupakan anjuran agama Islam dan itu wajib dilakukan. Allah sangat membenci umat yang memutusakan hubungan silaturrahmi, apalagi hanya karena berbeda pandangan atau berbeda pilihan. Perbedaan itu adalah rahmat.
Demikian diingatkan H. Adnin, SQ, MPd.I, saat menyampaikan hikmah Maulid Nabi Muhammad,SAW, Senin (25/2) di halaman Pemerintah Kota Bima.
Dikatakannya, silaturahmi berarti menjalin hubungan kasih-sayang, silaturahmi juga bisa berarti menjalin hubungan kekerabatan. Berangkat dari makna tersebut, menjalin silaturahmi berarti menjalin hubungan kasih-sayang dengan kerabat maupun orang lain.
Dengan demikian, seseorang belum dikatakan bisa menjalin silaturahmi bila dengan orang lain baik, tetapi dengan saudara sendiri justru tidak rukun. Sebaliknya, hubungannya dengan saudara baik, namun tidak baik dengan orang lain, perilaku yang demikian pun belum memenuhi kriteria silaturahmi.
Di samping itu, katanya, yang dinamakan menjalin silaturahmi adalah menyambung kembali tali silaturahmi yang putus. Seperti diingatkan hadis bahwa orang yang menyambung tali silaturahmi bukanlah orang yang bersilaturahmi kepada orang yang berbuat baik kepadanya. Akan tetapi, orang yang menyambung silaturahmi adalah orang yang jika tali silaturahminya diputus, dia menyambungnya.
Berdasarkan hadis tersebut, jelasnya, bisa dipahami bahwa menjalin silaturahmi adalah menyambung kembali tali silaturahmi yang telah putus. Ini sesungguhnya bukan pekerjaan mudah. Kecenderungan kita adalah hanya bersilaturahmi kepada orang-orang yang sudah terjalin hubungan saja. Hal ini tidak salah, bahkan bernilai penting dalam rangka untuk menjaga jalinan silaturahmi. Namun, menyambung kembali tali silaturahmi yang telah putus adalah bagian yang utama dalam amalan yang bernama menjalin silaturahmi ini.
Untuk itu, dia mengajak masyarakat senantiasa menjalin silaturahmi. Jangan sampai sekali-kali memutus hubungan silaturahmi, karena balasan yang diberikan kepada orang yang memutuskan hubungan silaturahmi atau kekeluargaan itu berat sekali, yakni tidak akan masuk surga. “Apalagi, memutuskan silaturrahmi itu hanya karena perbedaan pilihan dan pandangan,” ingatnya. (BE.20)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
