Kota Bima, Bimakini.com.- Aroma kegiatan politik praktis yang melibatkan Pegawai Negeri Sipil (PNS) muncul. Kali ini, bentuknya tekanan pihak lain untuk pembuatan barugak untuk konsolidasi atau kongkow simpatisan partai. Seperti itulah yang terjadi di Kelurahan Rontu Kecamatan Mpunda. Anak seorang PNS mengaku muncul tekanan dari pengurus DPD Partai Golkar Kota Bima, M. Saleh, untuk pembangunan Posko pemenangan pasangan Hj. Ferra Amalia-HM. Natsir (Fersi).
Jumraini, warga RT 09 RW 04 Rontu, anak Muhammad HA, PNS pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bima, mengatakan Ayahnya sebenarnya tidak ingin mendirikan Posko pemenangan. Namun, atas suruhan M. Saleh yang juga masih bertetangga dengan mereka Posko tersebut akhirnya didirikan.
Bagaimana pengakuan Saleh? Saat dikonfirmasi, dia membantah telah memaksa Muhammad HA mendirikan Posko pemenangan. Diakuinya, lahan untuk pembangunan Posko tersebut telah disewanya sebesar Rp500 ribu kepada Zainul Arifin, anaknya Muhammad.
Bahkan, masih memegang bukti kuitansi penyewaan tanah itu yang akan dipakai selama Pemilukada berlangsung. Lagipula, tanah yang dipakai tersebut adalah hak milik Zainul bukan Ayahnya.
“Saya tidak pernah memaksa untuk mendirikan Posko, tanah itu telah saya sewa pada anaknya,” bantah Saleh dihubungi melalui telepon seluler, Selasa.
Saat ini, berbagai Posko pemenangan para bakal pasangan calon marak dibangun pada sejumlah wilayah. Mereka berlomba-lomba membangun dalam beragam ukuran dan model. Seperti yang dilakukan sebagian warga Kelurahan Dodu Kecamatan Rasanae Timur, Selasa.
Mereka mendirikan Posko pemenangan pasangan HM. Qurais-HA. Rahman (Qurma), namun mengaku kekurangan dana. Dana sebesar Rp500 ribu ternyata belum cukup untuk membangun Posko yang representatif.
“Anggaran sebesar itu belum cukup untuk membangun Posko yang lebih baik, seperti yang banyak dibangun teman lain di Kelurahan Kumbe dan Rabadompu,” ujar pembangun Posko di Kelurahan Dodu, M. Nur, di Kelurahan Dodu.
Pantauan Bimakini.com, pada beberapa hari terakhir, pembangunan Posko pasangan calon mulai ramai. Biaya setiap Posko bervariasi sekitar Rp500 ribu hingga Rp2 juta.
Beberapa posko di Kelurahan Dara dari pasangan Fersi nilainya sekitar Rp1juta hingga Rp1,5 juta. Demikian juga beberapa Posko Qurma di Kelurahan Rabadompu nilainya sekitar Rp1 juta hingga Rp1,5 juta. (BE.20/BE.13)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.