Bima, Bimakini.com.- Selama dua hari, warga pada beberapa desa yang mendapatkan aliran air dari PDAM Kecamatan Wawo, macet. Kemacetan itu karena ranting pohon patah menimpa atap panel listrik PDAM. Praktis pelanggan tidak bisa menikmati aliran air bersih. Peristiwa itu terjadi, Senin (4/2).
Pantauan Bimakini.com di lokasi Selasa (5/2), beberapa staf PDAM Kecamatan Wawo dibantu oleh petugas Pesanggrahan Oi Wobo memindahkan ranting kayu kering yang patah. Kayu yang menimpa tempat penyimpanan panel listrik PDAM itu rusak berat. Namun, Selasa pagi sudah berfungsi dan aliran air sudah lancar kembali.
Staf PDAM Wawo, Junaidin, mengaku, ranting pohon berdiameter sekitar 30 centimeter dengan panjang tiga meter lebih itu, jatuh tepat di atas atap ruangan penyimpanan panel. Untungnya saat kejadian tidak ada betugas di dalamnya, sehingga yang hancur atap dan panel.
“Kita berusaha memerbaikinya dan kini sudah berfungsi kembali sebagaimana biasa, tetapi alat itu masih terlihat peot dan bagian jarum rusak,” ujarnya di lokasi, Selasa (5/2).
Dia mengharapkan pohon yang berusia puluhan tahun dan sudah mati itu, seharusnya dipotong agar tidak membahayakan peralatan PDAM dan pengunjung Pesanggrahan Oi Wobo. Masalahnya, kejadian seperti itu sudah sering, tetapi belum ada perintah untuk memotong kayu yang sudah lapuk itu.
Hal senada dikemukakan penanggungjawab Pesanggrahan Oi Wobo, Muhidin. Kayu kapuk itu sudah dua tahun mati dan masih berdiri kukuhh, tetapi kalau tidak dipotong dapat membahayakan pengunjung. Apalagi, kalau musim hujan rantingnya sering patah.
“Kita menunggu perintah Bupati Bima atau Camat Wawo untuk memotong kayu itu. Jangan sampai ada korban jiwa,” katanya di Pesanggrahan Oi Wobo, Selasa.
Dalam beberapa bulan terakhir, katanya, sudah beberapa kali ranting kayu itu patah. Namun, saat hujan lebat tidak ada pengunjung sehingga hanya mengenai tembok dan terakhir mengenai atap ruangan panel PDAM Wawo. (BE.13)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
