Connect with us

Ketik yang Anda cari

Politik

Posko Balon Wali dan Wakil Wali Kota Bima, Marak

Posko Balon Wali dan Wawali Kota Bima Marak

Kota Bima, Bimakini.com.- Menjelang pemilihan umum Wali dan  Wakil Wali Kota Bima 13 Mei mendatang, posko pemenangan pasangan bakal calon bermunculan. Warga seakan berlomba membangun Posko tersebut di wilayah mereka. Mulai dari yang sederhana  berbiaya ratusan ribu hingga yang terlihat “wah” dengan bandrol lebih dari Rp2 juta.

Ada yang hanya setinggi satengah meter  dari tanah, bahkan tidak sedikit yang dibuat tinggi menjulang lebih dari dua meter. Seperti yang terihat di Kelurahan Penaraga Kota Bima.
Berdasarkan pantuan Bimakini.com, hampir setiap RT di kelurahn ini ada posko pasangan bakal calon yang dibuat. Bukan saja dari pasangan yang berbeda, bahkan pada satu RT ada  beberapa Posko dari calon yang sama. 
Menurut warga, pembuatan Posko merupakan inisiatif  mereka sendiri melalui  biaya patungan. Biaya  pembuatan Posko beragam, bergantung dari bahan baku dan lama pembuatan. Ada posko yang  hanya dibuat  dari bambu dan berdinding serta beratap tarpal.
Ramli, warga RT 9 Kelurahan Penaraga yang ditemui saat membuat Posko mengatakan, mereka membuat Posko pemenangan salahsatu pasangan calon karena ingin meramaikan pesta demokrasi tersebut. Apalagi, banyak warga yang bersedia menyumbangkan dana. “Kebetulan warga sekitar rumah saya sama pilihannya sehingga sepakat bikin Posko,” ujarnya Minggu (17/2). 
Menurutnya, pembuatan posko berukuran 2×3 meter tersebut  membutuhkan waktu dua hari dengan biaya lebih dari Rp1 juta. “Paling cepat pembuatannya sehari dengan pekerja lebih dari 5 orang,” ujarnya.
Warga lainnya, Ongki, mengatakan  fungsi Posko ini bukan semata untuk sosialisasi pasangan bakal calon, tetapi juga menjadi tempat untuk berkumpul warga. Posko juga menjadikan tempat untuk menggelar permainan seperti remi dan domino.
    Hal yang pasti, di dalam Posko tersebut mereka memasang  gambar figure yang diusung, yakni berupa spanduk dan  stiker. Beberapa warga yang ditanya mengenai asal biaya pembangunan, menjawab beragam. Ada yang mengaku merupakan sumbangan dari warga sendiri yang merupakan pendukung dan serta subsidi dari para calon.
     Bahkan, ada yang mengaku merupakan  sumbangan dari Kepala Dinas dan Badan di lingkungan Pemerintah Kota dan Kabupaten Bima. Warga yang mendirikan Posko ada juga dari kalangan PNS.
     Seorang warga sempat menanyakan apakah termasuk kategori politik praktis jika ada PNS yang turut membuat dan membiayai pembangunan Posko pemenangan calon Wali dan Wakil Wali Kota Bima.
“Saya mau tanya ke Panwaslu, apakah PNS yang membiayai pembangunan Posko pemenangan calon termasuk politik praktis,” tanya Ardi.
Pada sejumlah wilayah kelurahan lainnya, Posko semua pasangan bakal calon sudah marak. Bahkan, ada yang jaraknya berdekatan. Seperti yang terlihat di Kelurahan Sarae, jarak antar-Posko sekitar lima meter saja. (BE.14)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

CATATAN KHAS KMA

  ‘’SAYA mau tes daya ingat pak KMA,’’ katanya kepada saya suatu waktu. KMA itu, singkatan nama saya. Belakangan, semakin banyak kawan yang memanggil...

CATATAN KHAS KMA

SAYA belum pernah alami ini: handphone tidak bisa dipakai karena panas. Bukan hanya sekali, Tetapi berkali-kali. Juga, bukan hanya saya, tetapi juga dua kawan...

CATATAN KHAS KMA

CATATAN Khas saya, Khairudin M. Ali ingin menyoroti beberapa video viral yang beredar di media sosial, terkait dengan protokol penanganan Covid-19. Saya agak terusik...

Berita

SEPERTI biasa, pagi ini saya membaca Harian  BimaEkspres (BiMEKS) yang terbit pada Senin, 10 Februari 2020. Sehari setelah perayaan Hari Pers Nasional (HPN). Mengagetkan...

CATATAN KHAS KMA

ADALAH Institut Perempuan untuk Perubahan Sosial (InSPIRASI) NTB pada 7 Desember 2019 lalu, mencanangkan gerakan Save Teluk Bima. Kegiatan dua hari itu, menjadi heboh...