Bima, Bimakini.com.- Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror, belakangan ini kian gencar melakukan perburuan terhadap mereka yang diduga terlibat terorisme. Bahkan 4-5 Januari lima orang tewas ditembak di Kabupaten Dompu, dua diantaranya warga Kabupaten dan Kota Bima. Terhadap mereka yang diduga teroris, sering dilekatkan dengan Islam. Padahal Islam adalah agama kemanusiaan dan menjunjung tinggi kedamaian. Hal itu dikatakan Direktur Pusat Studi Konflik, Agama dan Budaya (Puskab) – NTB, Muhammad Tahir Irhas, Sag, MPd, Selasa (19/2).
Terbunuhnya lima orang yang terduga teroris, kata Tahir, menghentak publik Dana Mbojo, seolah Bima telah menjadi zona bersemainya paham terorisme. Meskipun masyarakat sejauh ini, masih merasakan kedamaian dan tidak terusik oleh kegiatan yang diduga mengarah ketindak pidana terorisme.
“Islam dan terosrisme jelas tidak ada kaitannya bahwa terorisme sebagai kekerasan politik sepenuhnya bertentangan dengan etos kemanusiaan agama Islam. Islam mengajarkan etos kemanusiaan yang sangat menekankan etos kemanusian universal, Islam mengajarkan umatnya untuk berjuang mewujudkan perdamaian, keadilan dan kehormatan akan tetapi perjuangan ini haruslah tidak dengan cara-cara kekerasan atau terorisme. Setiap perjuangan untuk keadilan harus, kata Tahir, dimulai dengan premis bahwa keadilan adalah konsep universal yang akan harus diperjuangkan dan dibela setiap manusia,” ujarnya di Sekretariat PUSKAB NTB.
Tuduhan pada kelompok Islam ini menjadi cap yang tidak baik bagi umat Islam. Seakan penggunaan kekerasan dengan cara menakuti-nakuti orang dalam rangka mencapai tujuan tertentu merupakan suatu hal yang melekat dengan Islam. “Untuk itulah PUSKAB akan menggelar dialog keagamaan dengan tema Kontekstualisasi Ajaran Islam Upaya Memperkokoh Persatuan Dalam Bingkai NKRI di Bima,” ujarnya.
Pembicara yang akan diundang dalam diskusi Kamis (21/2/2013) di aula SMKN 3 Kota Bima, kata dia, Ketua MUI Kabupaten Bima, H Abdurrahim Haris, MA, yang akan mengupas tentang Peran Ulama Dalam menciptakan Harmonisasi sosial di Bima. Ketua Jemaah Ansarut Tauhid (JAT) Wilayah Nusa Tenggara, Ustadz Abdul Hakim, yang akan membahas Penerapan Syariat Islam dan Metedologi Dakwah Dalam Bingkai NKRI. Syech Fathurrahman, MA, Puket I STIS Al Ittihat Bima.
Peserta yang akan diundang dari berbagai element di Bima. Tujuan lebih Meningkatkan Ukhuwa Islamiyah dikalangan santri dan masyarakat umum dalam rangka menangkal pemahaman salafiyah radikal. (BE.20)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.