Dompu, Bimakini.com.-Rambut boleh sama hitamnya, nasib orang siapa yang tahu. Itulah yang tepat ditujukan kepada siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 19 Dompu, Dias Erlangga (12). Dias mendapatkan “durian runtuh” 50 gram emas, hadiah undian salahsatu bank di Dompu.
Bagaimana pengakuannya? “Dias tidak pernah bermimpi mendapatkan hadiah emas ini,” ujarnya malu-malu, akhir pekan lalu.
Anak kedua dari Arifudin, S.Sos, pegawai di Dinas Pekerjaan umum Kabupaten Dompu dengan Siti Nuraini, SE, pegawai Bagian Humas dan Protokol Setda Dompu ini, menerima hadiahnya itu pada Kamis lalu.
Dias berpesan agar hadiah emas batangan seberat 50 gram itu disimpan baik-baik dan dimanfaatkan untuk menuntut ilmu. “Dias minta agar emas ini disimpan untuk biaya sekolah,” ujarnya.
Ibu Dias, Siti Nuraini, mengakui tidak ada firasat apa-apa mengenai hadiah yang diterima anaknya lewat undian itu. Jangankan berpikir, bermimpi pun tidak pernah. Hadiah itu diketahuinya setelah seminggu pengumuman dilakukan. “Karyawan bank mencari rumah saya selama seminggu,” ujarnya.
Dia bersukur anaknya mendapatkan hadiah kedelapan dari tabungan di bank pemerintah itu.
Diakuinya, dari kecil anaknya memang telah terlihat beberapa kelebihan dan perbedaan dengan anak pertamanya Kendati diakuinya anak pertamanya, Anang, yang kini duduk di kelas tiga SMA di Mataram juga memliki talenta sebagai pemain bola voli nasional. Bahkan, telah menyabet beberapa medali dan penghargaan. “Anak saya yang kedua ini memang aga sedikit beda,” ujarnya di kediamannya, lingkungan Pelita Kelurahan Bada Kecamatan Dompu.
Perbedaan itu, katanya, terdapat di bagian tubuhnya yaitu semacam tanda. Jika anak-anak lainnya tanda di kepala hanya dua, tetapi anaknya terdapat tiga dan juga dua di kakinya. (BE.15)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.