Bima, Bimakini.com.- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima mengharapkan Kawasan Terpadu Mandiri (KTM) Tambora mampu merekonstruksi kembali wilayah Tambora menjadi pusat kegiatan ekonomi seperti sebelum meletusnya Gunung Tambora sekitar 200 tahun lalu.
Demikian disampaikan Wakil Bupati Bima, Drs. H. Syafruddin, M.Pd, saat Rapat Kelompok Kerja (Pokja) KTM Tambora di aula Kantor Pemkab Bima, kemarin.
Untuk itu, katanya, langkah strategis yang sudah dicanangkan hingga 2014 harus dapat dipastikan kawasan Tambora khususnya di pusat KTM menjadi pusat pertmbuhan wilayah di lingkar utara Kabupaten Bima. Untuk mendukung keberadaan KTM dalam tahun 2013/2014, Pemkab Bima berharap ada program perluasan jaringan tenaga listrik melalui Kementerian ESDM RI. Perluasan jaringan telekomunikasi baik kabel maupun seluler, menggerakkan usaha pariwisata vulkanologi di kawasan kawasan Tambora menjadi satu rangkaian wisata mulai dari Bali-Lombok-Pulau Moyo-Tambora-Pulau Komodo.
Soal pengembagan kawasan Tambora, katanya, sejak tahun 2006 Pemkab Bima proaktif menjadikan lereng Utara Tambora sebagai pusat pertumbuhan wilayah di Kabupaten Bima dan sekitarnya.
Bentuk perhatian tersebut antara lain dengan membangun jalan lintas Tambora dari arah Piong -Labuhan Kananga sekitar 50 kilometer dengan dana tahun 2016 sebesar Rp8 miliar. Selain itu, menciptakan permukiman Transmigrasi di lereng Tambora sebanyak 6 permukiman dan 1 calon permukiman.
Khusus untuk pemukiman transmigrasi, ditargetkan pada tahun 2013 dapat dituntaskan pembangunan SP 6 (375 KK), selanjutnya pada tahun 2014-2015 dapat dibuka SP 7 (250 KK), pada tahun 2016/2017 dan SP 8 ( sekitar200 KK).
Dr. Ir. Chamidun Daim, MMA. dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI yang menjadi narasumber menekankan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembangunan KTM Tambora harus dari sejumlah sisi. Antara lain sisi pengembangan usaha, perlu diberdayakan berbagai jenis usaha yang sesuai dengan sumberdaya manusia dan sumberdaya alam di KTM Tambora.
Selanjutnya, kelembagaan-kelembagaan atau badan pengelola untuk menunjang usaha perlu ditingkatkan serta akses jalan untuk menunjang usaha masyarakat perlu diperhatikan.
“Terakhir, pengembangan energy baru seperti energy listrik dan peningkatan potensi yang ada perlu dicarikan solusinya dengan Kementerian ESDM,” terangnya. (BE.20)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
